Peranan laboratorium dalam mendeteksi sistemik lupus erithematosus di bidang kedokteran gigi
S Sistemik Lupus Erithematosus ( SLE ) adalah penyakit autoimun yang melibatkan beberapa organ dalam tubuh seperti ginjal, sistem syarat: sendi, kulit, mukosa, jantung, otak, dan paru-paru dengan manifestasi klinis yang bervariasi dari ringan sampai berat. SLE paling banyak terjadi pada wanita usia pubertas. Gambaran klinis yang paling menonjol dari SLE adalah adanya ruam kemerahan pada wajah berbentuk kupu-kupu yang disebut butterfly rash. Untuk menegakkan diagnosis SLE tidak cukup hanya dengan melihat gambaran klinis, tetapi diperlukan juga pemeriksaan laboratorium. Salah satu pemeriksaan laboratorium yang penting adalah tes antibody antinuclear (ANA) yang positif pada sebagian besar penderita SLE.
S Systemic Lupus Erythematosus is an autoimmune disease that causes multiorgan damage, such as kidneys, nervous system, joints, skin, mucous, heart, and lungs with various clinical manifestations from the smooth one until the heavy one. SLE most happens to women in puberty age. Specific ciinicai manifestation in SLE is a butterfly-like reddish rash on face, called butterfly rash. Laboratory examination is needed to diagnose SLE, not only from the clinical symptoms. One of the most important laboratory examination is antinuclear antibody test (ANA) that is positive to the most of SLE patients.