Potensi culex sp dan aedes sp sebagai vektor virus dengue
D Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes sp yang berkembang biak di tempat penampungan air di daerah perkotaan terutama dengan curah hujan secara berkala. Tidak hanya nyamuk Aedes sp, nyamuk-nyamuk lain terutama nyamuk Culex sp juga menghisap darah manusia untuk kelangsungan hidupnya. Terlebih apabila nyamuk tersebut mengisap darah orang yang positif dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah nyamuk Culex sp berpotensi untuk menjadi vektor sekunder virus dengue selain nyamuk Aedes sp. Penelitian laboratorium eksperimental dengan sampel nyamuk yang digunakan adalah jenis Aedes sp dan Culex sp yang dibiakan dari jentik di daerah Grogol, Jakarta Barat. Untuk mendeteksi adanya virus Dengue di dalam tubuh nyamuk, digunakan metode imunoperoksidase streptavidin biotin complex menggunakan antibodi monoklonal dengan sediaan head squash pada nyamuk dewasa yang diteliti setelah menjalani proses membrane feeding. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Didapatkan dari seluruh sampel nyamuk yang diteliti (n=43) nyamuk yang negatif dengue adalah sebesar 10 ekor ( 23,3% ) dan yang positif adalah sebesar 33 ekor (76,7 % ). Dari 30 nyamuk Culex sp yang diteliti, yang positif membawa virus dengue setelah dilakukan intervensi adalah sebesar 20 ekor ( 66,6 % ). Ditemukan virus dengue dalam tubuh nyamuk Culex sp, tetapi hasil ini lebih rendah dibandingkan nyamuk Aedes sp.
D Dengue hemorrhagic fever is caused by the dengue virus. Dengue virus is transmitted by Aedes sp mosquitoes that breed in water reservoirs in urban areas, especially places with periodic rain. Mosquitoes other than the Aedes sp, especially Culex sp, also suck human blood for their survival. Moreover if the mosquito sucked the blood of a person infected with dengue. This study aims to determine whether the Culex sp mosquito has the potential to be a secondary vector of dengue viruses in addition to the Aedes sp mosquito. Experimental laboratory studies using samples from the Aedes sp and Culex sp mosquitoes bred from larvae in Grogol, West Jakarta. To detect the presence of dengue virus in the mosquito's body, immunocytochemical streptavidin-biotin-complex (ISBPC) assay method was used using monoclonal antibodies to the stocks of head squash on adult mosquitoes which were studied after undergoing the process of membrane feeding. Data analysis was performed using descriptive method. Obtained from the entire sample of mosquitoes (n = 43) 10 mosquitoes (23.3%) were dengue negative and 33 mosquitoes (76.7%) were dengue positive. Of the 30 Culex sp mosquitoes examined, as much as 20 (66.6%) were dengue positive after the intervention has been done. The writer discovered a positive virus in the body of the Culex sp mosquito, but this result is lower than that of the Aedes sp mosquito.