Analisa potensi sumber air permukaan sub daerah aliran Sungai Batanghari Provinsi Jambi
D Daerah aliran sungai (DAS) adalah daerah yang dianggap sebagai wilayah dari suatu titik tertentu pada suatu sungai yang dipisahkan dari das-das disebelahnya oleh suatu pembagi atau punggung bukit/gunung yang dapat ditelusuri pada peta topografi.Daerah aliran sungai Batanghari itu cukup luas, maka untuk kepentingan penelitian ini diambil sebagian diantaranya, bagian itu disebut dengan daerah survey. Luas wilayah survey (455.424 m2) merupakan sub daerah aliran sungai Batangbari yang terdiri atas 3 stasiun hujan masing-masing adalah stasiun Muaro Tembesi, stasiun Muaro Bulian dan stasiun Sultan Thaha Ketiga stasiun tersebut terdapat pada tiga poligon Thiessen, dimana setiap poligon akan mengelilingi satu stasiun hujan .Jumlah curah hujan dipengaruhi oleh berbagai faktor alamiah seperti ketinggian tempat dan waktu. Oleh karena itu makin tinggi letak stasiun pengamatakan semakin tinggi jumlah curah hujan. Kenyataan tersebut dapat dilihat dari jumlah curah hujan rata-rata tahunan pada masing-masing stasiun, yaitu stasiun Sultan Thaha (2138.82 mm) merupakan yang tertinggi diantaranya, kemudian stasiun Muaro Tembesi (2056 mm) dan yang terakhir Muaro Bulian (2045.3 mm).Untuk mendapatkan potensi sumber air permukaan diperoleh dari pengurangan curah hujan di poligon dengan faktor-faktor kehilangan air (evapotranspirasi, evaporasi dan run off). Sedangkan curah hujan pada masing masing poligon akan diperoleh dari perkalian curah hujan rata-rata musiman selama 10 tahun (1991-2000), dari setiap stasiun hujan dengan porsentase luas setiap poligon,Untuk periode 1991-2000 potensi sumber air permukaan pada sub DAS Batanghari yang tertinggi terjadi pada musim Pancaroba I (468,61 mm) dan yangterendah terjadi pada musim kemarau ( 188,57 mm), sedangkan rata-rata tahunan(1455.52 mm). Kenyataan demildan menunjukkan bahwa faktor waktu (musim)ikut mempengaruhi potensi sumber air permukaan.Distribusi potensi air pennukaan atau debit Sungai Batanghari di stasiunAWLR 1 yaitu Muaro Tembesi yang berada di hulu sub DAS Batanghari rata ...ratatahunannya lebih rendah dibandingkan dengan debit air sungai Batanghari distasiun AWLR 2 (Tanggo Rajo ), ha1 ini berarti bahwa potensi air pennukaan yangterletak di• hulu akan lebih rendah bila dibanding dengan potensi air permukaanyang berada di hilir sub daerah aliran sungai Batanghari.
T The river's flow area is an area considered of a certain point of a river separated by other river's flow area from deviders by ridges of a hill/mountains which can be traced back topographically.The river's flow area of Batanghari is so wide that for the purposes of this study, a part of is taken.. Wide of this area is 455, 424 m2 constitute sub area of Batanghari consisting 3 rain stations, namely: Muaro Tembesi station, Muaro Bulian stasiun and Sultan Thaha station. The three station are in Thiessen polygons, where each polygon surround one rain station.The rainfall rate is influence by various natural factors such as tha level of the land above the sea level and time. The higher the station is place, the higher the rate of the rainfall. The fact can be observed from the average annual rainfall at each station, Sultan Thaha (2138.82 mm) the highest among the other, followed by Muaro Tembesi's (2056 mm) and Muaro Bulian's (2045.3 mm).The potential surface water is obtained substracted from the rainfall in the polygon with evapotranspiration, evepotion and run off. The rainfall in each polygon will be found out by multiplying the seasonal average rainfall for 10years (1991-2000), of each rain station with the percentage of the polyhon's wide.In periode 1991-2000 the highest potential surface water source in theriver's flow area of Batanghari in the transition season I (468.61 mm) and lowest happens in the dry season (188.57 mm). It means that the factor timer influences the potential surface water source.The distribution of the surface water or the flow of Batanghari 's river in the station AWLR 1 (Muaro Tembesi) is lower than tha station AWLR 2 {Tanggo Rajo). It mean that the potential surface water located in the upper stream will belower compared with the potential surface water in the downstream in part of theriver's flow of Batanghari.