Hubungan pengetahuan dan sikap terhadap faktor risiko kanker mulut pada masyarakat kalimantan barat pada masyarakat kalimantan barat (analisis kuantitatif dan kualitatif)
Nomor Panggil : 616.31 RIZ h
Penerbit : FKG - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2025
Pembimbing 1 : Rahmi Amtha
Pembimbing 2 : Indrayadi Gunardi
Subyek : Oral Medicine
Kata Kunci : Keywords: Knowledge, attitudes, smoking, betel quid chewing, alcohol consumption, oral cancer
Status Posting : Published
Status : Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2025_SK_SIG_040002100101_Halaman-Judul.pdf | 11 | |
2. | 2025_SK_SIG_040002100101_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf | 2 | |
3. | 2025_SK_SIG_040002100101_Surat-Hasil-Similaritas.pdf | 1 | |
4. | 2025_SK_SIG_040002100101_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf | 1 | |
5. | 2025_SK_SIG_040002100101_Lembar-Pengesahan.pdf | 1 | |
6. | 2025_SK_SIG_040002100101_Pernyataan-Orisinalitas.pdf | 1 | |
7. | 2025_SK_SIG_040002100101_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf | 1 | |
8. | 2025_SK_SIG_040002100101_Bab-1.pdf | 6 | |
9. | 2025_SK_SIG_040002100101_Bab-2.pdf | 15 |
|
10. | 2025_SK_SIG_040002100101_Bab-3.pdf | 3 |
|
11. | 2025_SK_SIG_040002100101_Bab-4.pdf | 12 |
|
12. | 2025_SK_SIG_040002100101_Bab-5.pdf | 14 |
|
13. | 2025_SK_SIG_040002100101_Bab-6.pdf | 13 |
|
14. | 2025_SK_SIG_040002100101_Bab-7.pdf | 2 | |
15. | 2025_SK_SIG_040002100101_Daftar-Pustaka.pdf | 6 | |
16. | 2025_SK_SIG_040002100101_Lampiran.pdf | 19 |
|
L Latar Belakang: Kanker mulut merupakan suatu penyakit keganasan. Tahun 2020kasus kanker mulut di dunia lebih dari 377 ribu dengan jumlah kematian lebihdari 177 ribu. Terdapat faktor risiko utama seperti merokok, menyirih danminum alkohol. Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang memilikibeberapa kebiasaan tersebut yang didukung oleh faktor budaya. Tujuan: Untukmengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap faktor risiko kankermulut pada masyarakat Kalimantan Barat. Metode: Penelitian dilakukan secaraobservasional analitik dan deskriptif dengan rancangan cross-sectional.Pengisian data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara kepada perwakilankelompok informan. Hasil: Terdapat 1042 total responden (574 laki-laki dan466 perempuan), menunjukkan tingkat pengetahuan adalah tinggi dan sikapadalah rendah. Terdapat korelasi antara faktor risiko kanker mulut (merokok,menyirih dan minum alkohol) terhadap pengetahuan dan sikap serta terdapatregresi antara variabel (OR= -1,64 p<0.001). Hasil kualitatif menunjukkanbahwa sebagian besar masyarakat mendukung terhadap faktor risiko kankermulut, sebagian kecil tidak mendukung dan sebagian besar tidak melakukan apaapa mengenai faktor risiko kanker mulut. Kesimpulan: Masyarakat KalimantanBarat memiliki kategori pengetahuan yang tinggi namun sikap yang rendah.
B Background: Oral cancer is a malignant disease. In 2020, global cases of oralcancer exceeded 377,000, with more than 177,000 deaths. The main risk factorsinclude smoking, betel quid chewing, and alcohol consumption. West Kalimantanis one of the provinces where these habits are prevalent, supported by culturalfactors. Objective: To determine the relationship between knowledge and attitudestoward oral cancer risk factors among the people of WestKalimantan. Methods: The study was conducted using observational, analytical,and descriptive methods with a cross-sectional design. Data collection was carriedout through questionnaires and interviews with representatives of key informantgroups. Results: A total of 1,042 respondents (574 males and 466 females)participated, showing a high level of knowledge but low attitudes. There was acorrelation between oral cancer risk factors (smoking, betel quid chewing, andalcohol consumption) with knowledge and attitudes, and a regression betweenvariables (OR = -1.64, p < 0.001). Qualitative results indicated that most of thecommunity supported oral cancer risk factors, a small proportion opposed them,and most did not take any action regarding oral cancer riskfactors. Conclusion: The people of West Kalimantan exhibit a high level ofknowledge but a low level of attitudes toward oral cancer risk factors.