Rekonstrukti kelongsoran lereng timbunan pada PT. Arutmin, Batu Licin, Kabupaten Tanah Bumbu,Provinsi Kalimantan Selatan
P Perusahan tambang batubara di Indonesia biasanya menerapkan metode penambangan terbuka (open pit) yang memiliki risiko kecelakaan dalam setiap kegiatannya, oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian dalam kecelakaan yang mungkin terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui geologi serta mencari nilai faktor keamanan dari lereng tersebut serta mengetahui jenis kelongsoran yang berpotensi pada lereng tersebut dan mengetahui rekonstruksi keadaan morfologi sebelum terjadinya longsor dan sesudah terjadinya longsor. Penelitian ini menggunakan metode analisis balik serta menggunakan perhitungan repose angle yang di ambil penarikan section dari peta topografi timelapse yang mengalami perubahan bentuk morfometri sebelum terjadinya kelongsoran serta didapatkan nilai repose angle sebesar 10.91°. Dari data tersebut divalidasi dengan pergerakan monitoring lereng serta pergerakan lereng per harinya mengalami peubahan dengan rata-rata 11.5 cm. Lalu dilakukan perubahan geometri design lereng dengan mengikuti SOP yang sudah dibuat oleh perusahaan dan didapatkan nilai FK 1.7 yang tergolong aman.
C Coal mining companies in Indonesia usually apply open pit mining methods that have a risk of accidents in each of their activities, therefore a control is needed in accidents that may occur. The purpose of this study is to determine the geology and find the value of the safety factor of the slope and find out the type of landslide that has the potential on the slope and know the reconstruction of morphological conditions before the landslide and after the landslide. This study used the reverse analysis method and used a repose angle calculation taken by drawing sections from timelapse topographic maps that experienced morphometric changes before the avalanche occurred and obtained a repose angle value of 10.91 °. From these data, it was validated by the movement of slope monitoring and the movement of slopes per day changed by an average of 11.5 cm. Then changes in the geometry of the slope design were made by following the SOP that had been made by the company and obtained a FK value of 1.7 which was classified as safe.