DETAIL KOLEKSI

Perbaikan rantai pasok produk pig launcher untuk meningkatkan efisiensi menggunakan lean supply chain management pada PT Farrel Internusa Pratama

5.0


Oleh : Nabila Hapsari

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Rahmi Maulidya

Pembimbing 2 : Novia Rahmawati

Subyek : Delivery of goods - Management;Business logistics

Kata Kunci : lean supply chain management, value stream mapping, analisa value chain, process activity mapping, h

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TA_STI_063001700005_Halaman-Judul.pdf
2. 2021_TA_STI_063001700005_Lembar-Pengesahaan.pdf
3. 2021_TA_STI_063001700005_Bab-1-Pendahuluan.pdf
4. 2021_TA_STI_063001700005_Bab-2-Tinjauan-Pustaka.pdf.pdf
5. 2021_TA_STI_063001700005_Bab-3-Metodologi-Penelitian.pdf.pdf 7
6. 2021_TA_STI_063001700005_Bab-4-Pembahasan.pdf
7. 2021_TA_STI_063001700005_Bab-5-Kesimpulan.pdf
8. 2021_TA_STI_063001700005_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2021_TA_STI_063001700005_Lampiran.pdf

P Perbaikan Rantai Pasok Produk Pig Launcher untuk Meningkatkan EfisiensiMenggunakan Lean Supply Chain Management pada PT Farrel InternusaPratamaPT Farrel Internusa Pratama merupakan perusahaan yang memproduksi Pig Launcher untukmembersihkan bagian dalam pipa karena terdapat cairan yang mengendap atau gas yangmengalami kondensasi dan memiliki supplier asing (Sypris Technologies) maupun lokal (PTParadise Perkasa). Berdasarkan hasil wawancara dengan divisi PPC dan pengamatan langsungditemukan permasalahan pada kegiatan supply chain produksi Pig Launcher yaitu PT FarrelInternusa Pratama mengalami keterlambatan penerimaan bahan baku yang dikirim olehsupplier asing karena PT Farrel Internusa Pratama kekurangan dana untuk menggunakantransportasi udara, pada supplier lokal mengirimkan part yang tidak sesuai dengan spesifikasi,dan mengalami kesalahan dalam proses produksi dan mengalami kecacatan pada produk PigLauncher sehingga harus dilakukan proses repair atau rework. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengidentifikasi waste dan risk yang terjadi dan merekomendasikan usulan perbaikanmelalui penerapan metode Lean Supply Chain Management dengan bantuan tools ValueStream Mapping sebagai pemetaan awal value stream dari awal hingga akhir produksi padakondisi saat ini (Current State VSM) dengan nilai Process Cycle Efficiency (PCE) sebesar25%. Identifikasi waste dilakukan dengan menggunakan Analisa Value Chain untukmenganalisa waste pada kegiatan dan pelaku supply chain, lalu akan dilakukan pembuatanProcess Activity Mapping untuk mengetahui jenis waste yang terjadi dan membandingkankegiatan value added, non-value added, dan necessary non-value added. Jenis waste yangsudah ditemukan akan dicari penyebab masalah menggunakan Fishbone Diagram. Penyebabterjadinya waste yang sudah dianalisa akan diidentifikasi kemungkinan terjadinya riskmenggunakan House of Risk (HOR) Fase 1 yang menghasilkan risk agent terpilih, laludilanjutkan dengan memberikan strategi penanganan menggunakan HOR Fase 2. Perbaikanyang diusulkan untuk diterapkan di perusahaan, yakni penggabungan aktivitas pengantaranbahan baku ke stasiun kerja menjadi empat kali pada Process Activity Mapping, dan strategipenanganan yang didapatkan dari HOR Fase 2 seperti membuat SOP proses produksi,melakukan kinerja supplier dengan Performance Measurement, melakukan pelacakan materialke warehouse menggunakan GPS, menerapkan sistem ERM, dan meunggunakan metode AHPdalam penentuan supplier. Hasil perbaikan yang sudah dilakukan dipetakan ke dalam FutureState VSM untuk menunjukkan adanya pengurangan lead time dan kenaikan nilai PCE menjadi35,40%.

S Supply Chain Improvement of Pig Launcher Products to Increase EfficiencyUsing Lean Supply Chain Management at PT Farrel Internusa PratamaPT Farrel Internusa Pratama is a company that produces Pig Launchers to clean the inside ofpipes because there is liquid that has settled or gas that has condensed and has foreign (SyprisTechnologies) or local (PT Paradise Perkasa) suppliers. Based on the results of interviews withthe PPC division and direct observations, it was found that problems in the Pig Launcherproduction supply chain, namely PT Farrel Internusa Pratama experienced delays in receivingraw materials sent by foreign suppliers because PT Farrel Internusa Pratama lacked funds touse air transportation, local suppliers sent parts. that is not in accordance with specifications,and experiences errors in the production process and experiences defects in Pig Launcherproducts so that a repair or rework process must be carried out. The purpose of this paper is toidentify the waste and risk that occur and monitor improvements through the application of theLean Supply Chain Management method with the help of the Value Stream Mapping tool as amapping of the initial value stream from the beginning to the end of production in the currentstate (Current State VSM) with the Process Cycle Efficiency (PCE) is 25%. Identification ofwaste are using Value Chain Analysis to analyze waste in supply chain activities and actors,then an Activity Mapping Process will be carried out to see the waste that occurs and comparevalue added, non-value added, and non-value added activities. The types of waste that havebeen found will be searched for the cause of the problem using the Fishbone Diagram. Thecause of the waste that has been analyzed will identify the possibility of risk using the Houseof Risk (HOR) Phase 1 which results in the selected risk agent, then proceed with providing ahandling strategy using HOR Phase 2. Improvements that are proposed to be implemented inthe company, such as combining raw material delivery activities to the work station into fourtimes in the Activity Mapping Process, and handling strategies obtained from HOR Phase 2such as making SOPs for production processes, performing supplier performance withPerformance Measurement, tracking materials to the warehouse using GPS, implementing theERM system, and using the AHP method in determining suppliers. The results of theimprovements that have been made are mapped into the Future State VSM to indicate a reducedlead time and an increase the PCE value to 35.40%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?