DETAIL KOLEKSI

Pengaruh zat gizi terhadap angka kematian bayi


Oleh : Ria Handayani

Info Katalog

Nomor Panggil : 613.2 RIA p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2000

Pembimbing 1 : Nurdin Badri

Pembimbing 2 : Sarasati Sardjono

Subyek : Dental health - Nutrition

Kata Kunci : nutrient, nutritious status, infant, infant mortality rate.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2000_TA_KG_04091126_Halaman-judul.pdf 24
2. 2000_TA_KG_04091126_Lembar-pengesahan.pdf 3
3. 2000_TA_KG_04091126_Bab-1-Pendahuluan.pdf 12
4. 2000_TA_KG_04091126_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf 78
5. 2000_TA_KG_04091126_Bab-3-Pembahasan.pdf 9
6. 2000_TA_KG_04091126_Bab-4-Kesimpulan-dan-saran.pdf 6
7. 2000_TA_KG_04091126_Daftar-pustaka.pdf 2

M Masukan zat gizi dalam tubuh manusia menentukan status gizinya. Dari berbagai angka atau indeks untuk menunjukkan tinggi rendahnya kematian, angka kematian bayi merupakan ukuran yang paling sering dipakai. Angka kematian bayi dapat disebabkan oleh kesehatan dan gizi ibu selama masa hamil, karena sewaktu ibu hamil zat gizi yang dikonsumsi kecuali untuk ibu juga untuk janin yang dikandungnya sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap si bayi yang lahir nantinya. Pengaruh zat gizi terhadap angka kematian bayi antara lain :1. Kurang Kalori Protein dapat mengakibatkan pertumbuhan otak (hiperplasia) yang terjadi in utero, menghentikan status sintesis protein dan DNA (deoxyribonucleic acid), gizi kurang (undernutrition), marasmus, kwashiorkor.2. Anemia Gizi yang dapat mengakibatkan abortus, cacat bawaan.3. Kekurangan Yodium dapat mengakibatkan kretinisme (kerdil), menghentikan perkembangan janin, abortus, partus lama.4. Kekurangan Vitamin A menyebabkan prevalensi prematuritas tinggi,retardasi pertumbuhan anak.Studi pustaka ,rn dilakukan untuk mengetahui dan memahamipengaruh-pengaruh masukan zat gizi baik pada ibu hamil, menyusui, maupun pada bayi terhadap tinggi rendahnya angka kematian bayi. Angka kematian bayi menurut Depkes RI pada tahun 1990 mencapai 54 per 1000 kelahiran hidup. Dari pembahasan didapatkan pengertian bahwa disamping gizi yang dikonsumsi oleh bayi, ibu hamil juga terdapat faktor sosial ekonomi masyarakat, pendidikan ibu yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya angka kematian bayi.

I Intake nutrient in human bodies established for its nutritious status. From the various rate or index that indicate the higher or lower mortality rate, infant mortality rate is the most useful measurement. Infant mortality rate can caused by the health and nutrient of the mother during the pregnancy period, because the nutrient durtng the pregnancy period taken not only for the mother but also for the fetus so that influence the baby who is born later. The nutrient effect in the infant mortality rate can be describe on the following:1. Malnutrition of energi-protein can cause hiperplasia of the brain that happened in intero, stopped the status of protein sintesia and DNA (deoxyribonucleic acid), under nutritition, marashmus, kwashiorkor.2. Nutrient anemy that can cause abortus of the fetus, handy cap.3. Iodine deficiency can cause kretinisme, can stop the growth of the fetus, abortus, long partus.4. Vitamin A deficiency can cause higher prematuritas prevalence, child retarded.This study is make to know the effect of intake nutrient on the pregnanty, breast feeding woman, and the infant to the lower or higher infant mortality rate. The infant mortality rate according to the Health Department of the Republic of Indonesia on the 1990 has reached 54 per 1000 life birth. From the discussion can be obtained to understand that beside the nutrient consumed by the infant, pregnant woman there are social economic factor, mother's education that influence the lower and higher of the infant mortality rate.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?