DETAIL KOLEKSI

Prevalensi bentuk lengkung rahang bawah suku jawa menggunakan metode raberin : Kajian pada mahasiswa FKG Universitas Trisakti angkatan 2016-2017


Oleh : Benekdiktus Kukuh Yudho Prakoso

Info Katalog

Nomor Panggil : 614.1 BEN p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Rizki Tanjung

Pembimbing 2 : Alphonsus R. Quendangen

Subyek : Medical jurisprudence

Kata Kunci : dental arch size, dental arch form, mandibular, Javanese ethnic group

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_KG_040001400026_Halaman-judul.pdf 20
2. 2018_TA_KG_040001400026_Lembar-pengesahan.pdf 6
3. 2018_TA_KG_040001400026_Bab-1-Pendahuluan.pdf 6
4. 2018_TA_KG_040001400026_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2018_TA_KG_040001400026_Bab-3-Kerangka-teori.pdf
6. 2018_TA_KG_040001400026_Bab-4-Metode-penelitian.pdf
7. 2018_TA_KG_040001400026_Bab-5-Hasil-penelitian.pdf
8. 2018_TA_KG_040001400026_Bab-6-Pembahasan.pdf
9. 2018_TA_KG_040001400026_Bab-7-Kesimpulan-dan-saran.pdf
10. 2018_TA_KG_040001400026_Daftar-pustaka.pdf 6
11. 2018_TA_KG_040001400026_Lampiran.pdf

D Dalam bidang forensik, ukuran dan bentuk lengkung gigi rahang bawah dapat membantu proses identifikasi korban katena setiap individu memilik bentuk lengkung gigi yang berbeda. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui prevalensi ukuran dan bentuk lengkung gigi rahang bawah suku Jawa di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti. Jenis penelitian ini yaitu observasional deskriptif dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel yang diperoleh sebanyak 35 orang suku Jawa asli dari dua generasi yag berusia 18-25 tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik puiposive sampling. Pengukuran panjang dan lebar lengkung gigi diukur dalam arah sagital dan transversal pada model studi/hasil cetakan rahang bawah dengan metode Raberin. Hasil pengukuran diperoleh rerata ukuran panjang lengkung gigi rahang bawah pada suku Jawa yang dikategorikan sebagai kedalaman kaninus (L31), kedalaman molar pertama (L61) dan kedalaman molar kedua (L71) berturut-turut yaitu 4,96 mm; 24,80 mm; dan 39,84 mm. Rerata ukuran lebar lengkung gigi yang dikategorikan sebagai lebar interkaninus (L33), lebar intermolar pertama (L66) dan lebar intermolar kedua (L77) berturut-turut yaitu 26,58 mm; 45,18 mm dan; 53,70 mm. Bentuk lengkung gigi rahang bawah pada suku Jawa paling banyak yaitu bentuk sempit (60%), lebar (32,5%), runcing (5,7%) dan yang paling sedikit yaitu bentuk datar (2,8%).

I In the forensic science field, mandibular arch size and form helps to identify a victim because each individual has a different dental arch shape The purpose of this study was to know the prevalance of mandibular arch size and form of Javanese ethnic group in Trisakti University Faculty of Dentistry. This research was classified into descriptive observational with cross sectional study. The sample of this research were 35 peoples aged 18-25 years at the original Javanese ethnic group based on two generation of grandparents. Measurement of the length and width of the dental arch in size over time. Samples were taken by using purposive sampling method. The measurement of dental arch length and width were done in sagittal and transversal direction based on the Raberin’s method. Results showed that the average values of mandibular arch length in Javanese ethnic group which categorized as depths of canines (L31), depths first molars (L61) and depths of second molars (L71) were 4.96 mm ; 2.80 mm; and 39.84 mm respectively. The average values of mandibular arch width which categorized as inter canines (L33), inter first molars (L66) and inter second molars (L77) were 26.58 mm, 45.18 mm and 53.70 mm respectively. The most mandibular arch form of Javanese ethnic group was narrow (60%), wide (32.5%), pointed (5.7%) and the less of this group was flat (2.8%).

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?