DETAIL KOLEKSI

Rancangan perbaikan sistem manajemen operasional di PT.SAS menggunakan metode design thinking


Oleh : Aldiza Naufaldi Hardiono

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Didien Suhardini

Pembimbing 2 : Imam Kisowo

Subyek : Quality control;Process control

Kata Kunci : design thinking, value proposition canvas, lean canvas, blue ocean startegy, r/c ratio

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_STI_063001700143__Halaman-Judul.pdf 11
2. 2022_TA_STI_063001700143__Halaman-Pengesahan.pdf 4
3. 2022_TA_STI_063001700143_Bab-1_Pendahuluan.pdf 7
4. 2022_TA_STI_063001700143_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2022_TA_STI_063001700143_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf 7
6. 2022_TA_STI_063001700143_Bab-4_Analisa-dan-Pembahasan.pdf
7. 2022_TA_STI_063001700143_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2022_TA_STI_063001700143_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 2022_TA_STI_063001700143_Lampiran.pdf

P PT SAS merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pemeliharaan rutin(preventive maintenance), pekerjaan perbaikan (corrective maintenance),pekerjaan penyediaan back up genset untuk perusahaan tower provider. Sebagaipenyedia jasa maintenance tower PT. SAS memiliki kewajiban untuk melakukanperbaikan sesuai standar dan batas waktu yang telah di tetapkan didalam servicelevel agreement (SLA) dari PT.TBiG selaku customer PT.SAS. Namun faktanyaPT.SAS masih mengalami adanya pekerjaan yang tidak dibayar, akibat hasilpekerjaan yang tidak sesuai dengan standar SLA serta adanya biaya pinalti akibatmasih adanya hasil pekerjaan yang melewati batas waktu SLA yang telahditentukan. Tujuan penelitian ini ialah untuk menentukan rancangan perbaikanyang efektif untuk mengurangi bahkan menghilangkan biaya pinalti, dan jumlahpekerjaan yang tidak sesuai standar sehingga dapat meningkatkan keuntungan dankualitas PT.SAS dengan menggunakan metode Design Thinking. Pada tahapemphatize dilakukan pemahaman empati mengenai masalah yang akan diselesaikanuntuk mendapatkan pain and gain yang diinginkan customer, tahap Definedilakukan analisis terhadap data yang didapatkan dari tahap Emphatizemenggunkan Five Why Analysis dan How Might We Questions sehinggamendapatkan inti permasalahan yang rasakan oleh PT TBIG untuk menjadi bahanacuan improvisasi. di PT SAS. Tahap selanjutnya adalah tahapan ideate, pada tahapini akan dilakukan pemecahan atas masalah yang sudah didapatkan pada tahapandefine yaitu dengan menjawab How Might We Questions dan membuat ValuePropotition Canvas. Pada tahap Prototype dibuat Lean Canvas untuk membuatrencana bisnis yang berguna untuk membantu memecah ide agar lebih mudahdipahami, selain itu dengan menggunakan Blue Ocean Strategy dan strategi 4langkah dilakukan penciptakan positioning pasar agar PT.SAS dapat ungguldibandingkan kompetitor yang ada. Hasil penelitian pada tahapan test terhadapsolusi yang ditentukan yang akan direalisasikan dalam bentuk penciptaan aplikasi.Aplikasi ini akan berguna untuk tracking kegiatan dari teknisi di lapangan danmenghubungkan langsung dengan pihak management. Studi Kelayakan bisnis jugadilakukan untuk pengukuran analisis kelayakan finansial pada proses bisnis yangsudah berjalan dan membandingkan dengan proyeksi keuangan setelah adanyausulan perbaikan adapun menggunakan metode R/C ratio, pada studi kelayakanbisnis didapatkan kenaikan R/C Ratio setalah adanya penerapan rancanganperbaikan secara berturut-turut dari tahun 2021,2022,dan 2023 ialah 1.259, 1.268,1.271, dan karena R/C > 1 maka bisnis dikatakan layak.

P PT. SAS is a company engaged in Routine Maintenance (Preventive Maintenance),Corrective Maintenance, Back Up Generator for tower provider companies. As atower maintenance service provider, PT. SAS has an obligation to make repairsaccording to the standards and time limits that have been set in the Service LevelAgreement (SLA) from PT. TBiG as a customer of PT. SAS. But in fact PT.SAS isstill experiencing unpaid work due to work that is not in accordance with SLAstandards and penalty fees due to work results that exceed the predetermined SLAtime limit. The purpose of this study is to determine an effective improvementdesign to reduce or even eliminate the cost of penalties and the amount of work thatis not up to standard so that it can increase the profits and quality of PT.SAS byusing the Design Thinking method. At the Emphatize stage, an empatheticunderstanding of the problem to be solved to get the Pain and Gain desired by thecustomer is carried out, the Define stage is carried out an analysis of the dataobtained from the Emphatize stage using Five Why Analysis and How Might WeQuestions so as to get the core of the problem felt by PT TBIG to become areference for improvisation at PT SAS. The next stage is the ideate stage, at thisstage the solution to the problems that have been obtained at the define stage willbe carried out, namely by answering How Might We Questions and creating a ValuePropotition Canvas. At the Prototype stage, Lean Canvas is made to create a usefulbusiness plan to help break down ideas so that they are easier to understand, besidesusing the Blue Ocean Strategy and a 4-step strategy, a market positioning is createdso that PT.SAS can excel compared to existing competitors. As a result of theresearch, at the test stage the specified solution will be realized in the form ofcreating an application where this application will be useful for tracking theactivities of technicians in the field and connecting directly with management. Abusiness feasibility study is also carried out to measure financial analysis onbusiness processes that are already running and compare with financial projectionsafter the proposed improvement is using the R/C ratio method, the businessfeasibility study shows an increase in the R/C Ratio after the implementation of theimprovement plan in a row. from 2021, 2022, and 2023 are 1,259, 1,268, 1,271, andbecause R/C > 1, the business is feasible.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?