DETAIL KOLEKSI

Beton geopolimer berbahan dasar terak besi dan terak nikel dengan curing suhu ruang

0.0


Oleh : Bimoadji Damar Ramadhan

Info Katalog

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Lisa Oksri Nelfia

Pembimbing 2 : Pratama Haditua Reyner Siregar

Subyek : Polymer-impregnated concrete

Kata Kunci : compressive strength, split tensil strength

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TA_STS_051001600016_Halaman-judul.pdf 18
2. 2021_TA_STS_051001600016_Lembar-Pengesahan.pdf 3
3. 2021_TA_STS_051001600016_Bab-1_Pendahuluan.pdf 6
4. 2021_TA_STS_051001600016_Bab-2_Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2021_TA_STS_051001600016_Bab-3_Metodologi-penelitian.pdf
6. 2021_TA_STS_051001600016_Bab-4_Hasil-dan-pembahasan.pdf
7. 2021_TA_STS_051001600016_Bab-5_Kesimpulan-dan-saran.pdf
8. 2021_TA_STS_051001600016_Daftar-pustaka.pdf 4
9. 2021_TA_STS_051001600016_Lampiran.pdf

B Beton merupakan salah satu material utama dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Namun, semen yang merupakan material utama dalam pembuatan beton diketahui menyumbang 6% - 8% emisi karbon dioksida (CO2) secara global yang berdampak pada pemanasan global. Beton geopolimer merupakan hasil dari pengembangan beton ramah lingkungan, dimana beton geopolimer tidak menggunakan semen sebagai bahan utamanya melainkan menggunakan limbah dari indsutri seperti abu terbang (fly ash) dan terak (slag). Terak besi dan terak nikel merupakan limbah dari industri besi dan nikel yang memiliki kandungan kimia yang kaya akan SiO2 dan Al2O3 sehingga dapat digunakan sebagai bahan utama beton geopolimer yang nantinya diaktifkan oleh larutan alkali berupa campuran NaOH dan Na2SiO3. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dari campuran terak besi dan terak nikel terhadap kuat tekan, kuat tarik belah serta workability dari beton geopolimer yang di-curing menggunakan suhu ruangan. Komposisi benda uji pada penelitian ini adalah penggunaan 100% terak nikel dan subtitusi terak besi sebanyak 25%, 50% dan 75% terhadap terak nikel. Perbandingan Na2SiO3:NaOH sebesar 2:1 dan molaritas yang digunakan sebesar 6M dan 12M serta penambahan superplasticizer Sika Viscocrete 8100 sebanyak 3% dari massa binders. Hasil kuat tekan beton geopolimer dengan 6Mpada 28 hari sebesar 20.18 MPa, 24.43 MPa, 25.35 MPa, dan 44.95 MPa sedangkan untuk 12M kuat tekan pada 28 hari sebesar 23.61 MPa, 31.85 MPa, 38.67 MPa, 57.72 MPa. Untuk kuat tarik belah beton geopolimer 6M pada umur 28 hari sebesar 1.93 MPa, 2.40 MPa, 2.61 MPa, dan 3.39 MPa sedangkan untuk 12M sebesar 2.29 MPa, 2.51 MPa, 3.22 MPa, dan 4.23 MPa.

C Concrete is one of the main materials for infrastructure development in Indonesia. However, cement which is the main material that used to manufacture concrete, is known to contribute 6% - 8% of global carbon dioxide (CO2) emissions, which have an impact on global warming. Geopolymer concrete is the result from developing environmentally friendly concrete which does not use cement as its main material, but uses industrial waste such as fly ash and slag. Steel and nickel slag is a waste from the Steel and nickel industry, which has high chemical content of SiO2 and Al2O3, so it can be used as the main material for geopolymer concrete, that later was activated by an alkaline in the form of a mixture of NaOH and Na2SiO3. This study aimed to determine the effect of a mixture of steel slag and nickel slag on compressive strength, split tensile strength, and workability of geopolymer concrete with ambient curing. The composition of the specimens in this study was 100% nickel slag and 25%, 50%, and 75% of substitution steel slag against nickel slag. The ratio of Na2SiO3:NaOH is 2:1. The molarity used 6M and 12M. The concrete used addition of superplasticizer Sika Viscocrete 8100 is 3% from the mass of the binders. The results of the compressive strength of geopolymer concrete with 6M at 28 days amounted to 20.18 MPa, 24.43 MPa, 25.35 MPa, and 44.95 MPa, while for 12M at 28 days amounted to23.61 MPa, 31.85 MPa, 38.67 MPa, and 57.72 MPa. The results of the split tensile strength of geopolymer with 6M at 28 days amounted to 1.93 MPa, 2.40 MPa, 2.61 MPa, and 3.39 MPa, while for 12M at 28 days amounted to 2.29 MPa, 2.51 MPa, 3.22 MPa, and 4.23 MPa.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?