DETAIL KOLEKSI

Studi laboratorium analisis penggunaan kulit jeruk bali sebagai additive pada lumpur pemboran terhadap filtration loss dan rheology


Oleh : Abiyyu Adinegoro

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Apriandi Rizkina Rangga Wastu

Pembimbing 2 : Arinda Ristawati

Kata Kunci : Drilling Mud, Yield Point, Pomelo Peel, Citrus maxima, Temperature, Natural Additive.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_SK_STP_071001900003_Halaman-Judul.pdf 14
2. 2025_SK_STP_071001900003_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2025_SK_STP_071001900003_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_SK_STP_071001900003_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2025_SK_STP_071001900003_Lembar-Pengesahan.pdf 2
6. 2025_SK_STP_071001900003_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_SK_STP_071001900003_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2025_SK_STP_071001900003_Bab-1.pdf
9. 2025_SK_STP_071001900003_Bab-2.pdf
10. 2025_SK_STP_071001900003_Bab-3.pdf
11. 2025_SK_STP_071001900003_Bab-4.pdf
12. 2025_SK_STP_071001900003_Bab-5.pdf
13. 2025_SK_STP_071001900003_Daftar-Pustaka.pdf
14. 2025_SK_STP_071001900003_Lampiran.pdf

L Lumpur pemboran memainkan peran vital dalam menentukan keberhasilan operasi pengeboran sumur minyak dan gas, terutama saat melintasi berbagai formasi geologi. lumpur pemboran berfungsi untuk membersihkan lubang sumur, mengangkat serbuk bor, serta mengontrol tekanan. lumpur konvensional sering menggunakan additive toksik seperti asbestos, sehingga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. dalam upaya mencari solusi yang lebih berkelanjutan untuk industri pemboran, penelitian ini difokuskan pada additive alami yang lebih ramah lingkungan. kulit jeruk bali (citrus maxima) sebagai limbah sisa makanan, menunjukkan potensi besar sebagai alternatif additive alami dalam lumpur pemboran. kulit jeruk bali tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan additive polymer selulosa alami dalam lumpur pemboran. pemanfaatan ini diharapkan dapat menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada bahan berbahaya.penelitian ini secara spesifik berfokus pada potensi kulit jeruk bali (citrus maxima) sebagai additive alami dalam bahan lumpur pemboran. pengujian yang dilakukan meliputi sifat rheologi lumpur, seperti viskositas, yield point, dan gel strength, dan filltration loss, ketebalan mud cake, dan kandungan ph. untuk mengetahui pengaruh konsentrasi, sampel diuji dengan penambahan kulit jeruk bali sebesar 0, 2, 4, dan 6 gram pada masing-masing sampel. selain itu, variasi suhu juga diterapkan, yaitu 80 f atau suhu ruang dan 200 f atau suhu dalam sumur untuk mensimulasikan kondisi operasional yang sebenarnya.hasil pengujian menunjukkan pengaruh signifikan penambahan kulit jeruk bali pada sifat rheologi lumpur pemboran baik pada suhu 80 f maupun 200 f. pada suhu 80 f, nilai viskositas berkisar antara 50-56 sec/qt, namun menurun menjadi 19-23 sec/qt pada suhu 200 f. plastik viscositas juga menunjukkan nilai serupa, yaitu 10-15 cps pada 80 f yang kemudian turun menjadi 9-14 cps pada 200 f. nilai yield point bervariasi antara 8-18 lb/100 sq.ft pada 80 f dan 8-17 lb/100 sq.ft pada 200f. hasil nilai gel strength untuk 10 detik berada di kisaran 9-13 lb/100 sq.ft pada 80 f dan 8-12 lb/100 sq.ft pada 200f. pada nilai gel strength 10 menit, sebesar 15-20 lb/100 sq.ft pada 80 f dan 10-17 lb/100 sq.ft pada 200f. pengujian filtration loss menunjukkan hasil 8-16,40 ml pada 80 f dan 7-14 ml pada 200 f. ketebalan mud cakeyang terbentuk relatif tipis, yaitu 0,2-0,3 mm pada 80 f dan 0,1-0,2 mm pada 200 f. adapun nilai ph lumpur berada dalam rentang basa, yaitu 9-11 pada 80 f dan 9-10 pada 200 f. adanya peningkatan sifat rheologi lumpur pada setiap penambahan komsentrasi bubuk kulit jeruk bali ini disebabkan oleh kandungan hemiselulosa (69,06%) dan pektin (27,90%) yang tinggi di dalam kulit jeruk bali.berdasarkan hasil pengujian dan analisis data yang telah dilakukan mengenai pengaruh penambahan kulit jeruk bali (citrus maxima) sebagai additive alami terhadap sifat reologi lumpur pemboran. penambahan kulit jeruk bali terbukti secara efektif meningkatkan nilai reologi lumpur pemboran, menjadikannya additive alami yang sangat potensial. manfaat kulit jeruk bali dalam meningkatkan kemampuan suspensi dan stabilitas pada lumpur pemboran. ini menunjukkan bahwa kulit jeruk bali dapat menjadi alternatif menjanjikan untuk optimasi formulasi lumpur pemboran di masa depan. pemanfaatan kulit jeruk bali sejalan dengan upaya pengembangan material yang lebih berkelanjutan dalam industri minyak dan gas, mendukung solusi yang ramah lingkungan dan efisien. inovasi ini membuka peluang baru untuk mengurangi ketergantungan pada bahan kimia yang toxic.

D Drilling mud plays a vital role in determining the success of oil and gas well drilling operations, especially when crossing various geological formations. drilling mud serves to clean the wellbore, remove drill cuttings, and control pressure. conventional mud often uses toxic additives such as asbestos, which can have a negative impact on the environment. in an effort to find more sustainable solutions for the drilling industry, this research focuses on natural additives that are more environmentally friendly. pomelo peel (citrus maxima), as food waste, shows great potential as a natural additive alternative in drilling mud. the pomelo peel can be utilized as a natural cellulose polymer additive in drilling mud. this utilization is expected to create a more sustainable solution and reduce dependence on hazardous materials.this study specifically focuses on the potential of pomelo peel as a natural additive in drilling mud materials. the tests conducted include rheological properties of the mud, such as viscosity, plastic viscosity, yield point, and gel strength, as well as filtration loss, mud cakethickness, and ph content. to determine the effect of concentration, samples were tested with the addition of 0, 2, 4, and 6 grams of pomelo peel in each sample. additionally, temperature variations were applied, namely 80°f (room temperature) and 200°f (well temperature), to simulate actual operational conditions.the test results showed a significant effect of adding pomelo peel on the rheological properties of drilling mud at both 80°f and 200°f. at 80°f, the viscosity values ranged from 50–56 sec/qt, but decreased to 19–23 sec/qt at 200°f. plastic viscosity also showed similar values, ranging from 10-15 cps at 80°f, which then decreased to 9-14 cps at 200°f. the yield point varied between 8-18 lb/100 sq.ft at 80°f and 8-17 lb/100 sq. ft at 200°f. for gel strength, the 10-second value ranges from 9-13 lb/100 sq.ft at 80°f and 8-12 lb/100 sq.ft at 200°f. for 10 minutes, the gel strength values are recorded at 15-20 lb/100 sq.ft at 80°f and 10-17 lb/100 sq.ft at 200°f. filtration loss testing showed results of 8-16.40 ml at 80°f and 7-14 ml at 200°f. the thickness of the mud cakeformed was relatively thin, at 0.2-0.3 mm at 80°f and 0.1-0.2 mm at 200°f. the ph value of the mud was in the alkaline range, i.e., 9-11 at 80°f and 9-10 at 200°f. the improvement in the rheological properties of the mud was attributed to the high content of hemicellulose (69.06%) and pectin (27.90%) in the pomelo peel.based on the test results and data analysis conducted regarding the effect of adding pomelo peel (citrus maxima) as a natural additive on the rheological properties of drilling mud, the addition of pomelo peel has been proven to effectively improve the rheological properties of drilling mud, making it a highly promising natural additive. the benefits of pomelo peel in enhancing suspension capacity and mud stability are particularly notable. this indicates that pomelo peel could be a promising alternative for optimizing drilling mud formulations in the future. the use of pomelo peel aligns with efforts to develop more sustainable materials in the oil and gas industry, supporting environmentally friendly and efficient solutions. this innovation opens new opportunities to reduce dependence on toxic chemicals.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?