T Tinggi derajat katarak memengaruhi kekeruhan lensa dan peningkatan penebalan kornea. Riskesdas 2013 menyatakan prevalensi katarak di Indonesia sebesar 1,4%. Edema kornea umumnya lebih sering terjadi pada pasien katarak dengan diabetes mellitus yang menjalani fakoemulsifikasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan derajat katarak dengan kejadian edema kornea pada pasien diabetes mellitus post operasi katarak.METODEPenelitian ini menerapkan metode observasional analitik dengan pendekatan cross- sectiona. Penelitian ini menggunakan dengan 78 sempel dengan usia ≥50 tahun dan dilakukakan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan rekam medis pasien. Data yang digunakan berupa identitas pasien, riwayat derajat katarak, riwayat kejadian edema kornea dan riwayat diabetes mellitus. Waktu penelitian april – november 2023. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan yang digunakan<0,05.HASILPrevalensi pasien yang terkena edema kornea post operasi katarak dengan fakoemulsifikasi mayoritas pada usia (50-59 tahun) 42 pasien (53.8%), Jenis kelamin didominasi pada perempuan 41 pasien (52.6%), derajat katarak mayoritas nya adalah katarak matur dengan 53 pasien (67.9%). Post operative care pertama didapatkan kejadian edema sebanyak 47 pasien (60,3%). Terdapat hubungan yang bermakna Antara Derajat Katarak Dengan Kejadian Edema Kornea Pada Pasien Diabetes Mellitus Post Operasi Katarak, dengan nilai statistik (p=0,012)KESIMPULANPada penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna antara derajat katarak dengan kejadian kornea edema pada pasien diabetes mellitus post operasi katarak.