Hubungan fungsi keluarga dan self esteem dengan kecenderungan perilaku agresif pada remaja
P Perilaku agresif pada kalangan remaja merupakan salah satu bentuk permasalahan serius yang sering dijumpai. Di Indonesia kejadian perilaku agresif pada remaja mencapai 40,5%. Perilaku agresif remaja disebabkan oleh berbagi faktor baik pada tingkat individu dan keluarga. Self esteem merupakan sikap positif atau negatif yang dimiliki seseorang terhadap dirinya. Self esteem memiliki peran dalam perkembangan perilaku agresif pada tingkat individu. Selain itu terdapat faktor lain yang berperan pada tingkat keluarga, yaitu fungsi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara fungsi keluarga dan self esteem dengan perilaku agresif pada remaja.METODEPenelitian ini merupakan penelitian analitik observasional yang dilakukan dengan pendekatan cross-sectional dan remaja sebagai subjek penelitian. Pemilihan subjek dilakukan dengan teknik sampling stratified random sampling. Penelitian ini menggunakan Buss-Perry Aggression Questionnaire (BPAQ) untuk menilai perilaku agresif, kuesioner Rosenberg Self Esteem Scale (RSES) untuk menilai self esteem serta kuesioner Family Assesment Device untuk menilai fungsi keluarga. Selanjutnya hasil yang diperoleh dianalisa dengan uji Spearman-Rank dengan batas kemaknaan <0,05.HASILResponden pada penelitin sebanyak 144 responden terdiri dari 58% berjenis kelamin laki-laki dan 42% berjenis kelamin perempuan, 73% berada pada rentan usia 14-16 tahun dengan 84% memiliki level agresif yang sedang, 53% memiliki moderate self esteem dan 63% memiliki fungsi keluarga yang sedang. Analisis statistik menunjukan terdapat hubungan bermakna antara fungsi keluarga (p=0,001, rs = -0,272) dan self esteem (p=0,001, rs = -0,266) dengan perilaku agresif pada remaja.KESIMPULANTerdapat hubungan bermakna antara fungsi keluarga dan self esteem dengan perilaku agresif pada remaja.
A Aggressive conduct in adolescents is a common form of significant problem. The rate of aggressive behavior among adolescents in Indonesia is 40.5 percent. A range of factors, both at the individual and family level, contribute to adolescent aggressive behavior. A person's self-esteem is defined by his or her positive or negative attitude toward themselves. At the individual level, self-esteem plays a role in the emergence of aggressive behavior. Other family characteristics, such as family function, also have a role. The goal of this study is to see if there's a link between family functioning and self-esteem and aggressive behavior in adolescents.METHODThis study is an observational analytic study with a cross-sectional approach and the adolescents as the subject of the study. A stratified random sampling technique were used to select the subjects. This study used the Buss-Perry Aggression Questionnaire (BPAQ) to assess aggressive behavior, The Rosenberg Self Esteem Scale (RSES) questionnaire to asses self esteem and The Family Assessment Device questionnaire to assess family functioning. Furthermore, the results obtained were analyzed using the Spearman-Rank test with a significance level of <0,05RESULTThere were 144 participants in this study, with 58% males and 42% females. The majority of the participants were between the ages of 14 and 16, with 84% having moderate aggressive levels, 53% having moderate self-esteem, and 63% having moderate family functions. According to statistical analysis, there was a significant association between family function (p=0.001, rs = -0.272), self-esteem (p=0.001, rs = -0.266) and aggeressive behavior among adolescentsCONCLUSIONThere was significant correlation between family functioning and self-esteem with aggressive behavior among adolescents.