D Di Indonesia pada tahun 2025, diperkirakan jumlah perempuan menopause akan mencapai 60 juta. Perempuan mengalami perubahan hormonal saat menopause yang berdampak terjadinya kelemahan otot dasar panggul. Salah satu latihan otot dasar panggul adalah line dance. Oleh karena itu, diperlukan penelitian ini dengan tujuan untuk menentukan skor disfungsi dasar panggul pada perempuan menopause dan perbandingan skor disfungsi dasar panggul antara perempuan menopause yang melakukan line dance dan tidak melakukan line dance.METODEPenelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dilakukan pada 38 responden, terdiri dari masing-masing kelompok line dance dan tidak adalah 19 perempuan menopause di Kecamatan Ilir Timur 2 Palembang. Variabel yang diteliti adalah skor keluhan disfungsi dasar panggul yang datanya diambil melalui wawancara kuesioner PFDI-20. Analisis data yang dilakukan menggunakan uji Mann Whitney. HASILPenelitian ini menunjukkan skor disfungsi dasar panggul pada perempuan menopause dengan nilai median dan minimal maksimal adalah 11,45 (0-43,75). Hasil uji statistik skor disfungsi dasar panggul antara perempuan menopause kelompok line dance dan tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p=0,004). Hasil uji statistik untuk perbandingan berdasarkan variabel keluhan organ yaitu variabel skor keluhan UDI-6 terhadap aktivitas line dance menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,173). Sedangkan untuk variabel skor keluhan POPDI-6 dan CRAD-8 terhadap aktivitas line dance menunjukkan perbedaan yang bermakna (p=0,027; p=0,015).KESIMPULANBatas skor disfungsi dasar panggul pada perempuan menopause adalah 11,45 (0-43,75). Terdapat perbedaan yang bermakna dari skor disfungsi dasar panggul antara perempuan menopause kelompok line dance dan tidak.