L Latar Belakang: Body dysmorphic disorder merupakan suatu gangguan psikiatri terkait penampilan fisik dan banyak ditemukan pada praktik perawatan estetika, salah satunya perawatan estetika gigi. Beberapa tanda-tanda gejala kecenderungan body dysmorphic disorder adalah perilaku obsesif terhadap ketidaksempurnaan penampilan fisiknya, perilaku berulang, berusaha menutupi defek fisik, dan lain sebagainya. Tindakan perawatan gigi atas keluhan estetika pasien-pasien ini tidak akan memberikan perbaikan atas masalah mereka. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran gejala body dysmorphic disorder pada pasien perawatan estetika gigi. Metode: Penelitian dilakukan pada pasien perawatan estetika gigi di RSGM-P FKG Universitas Trisakti. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif. Penentuan sampel digunakan teknik total sampling dengan pengambilan data melalui penyebaran hardcopy kuesioner DCQ (Dysmorphic Concern Questionnaire) secara luring kepada 40 responden. Hasil Penelitian: Ditemukan sebanyak 80% dari seluruh responden memiliki kecenderungan body dysmorphic disorder. Kecenderungan ini paling banyak ditemukan pada responden perempuan, pada kelompok usia remaja akhir, dewasa awal, dan dewasa akhir dan mayoritas pada perawatan gigi tiruan cekat. Gejala-gejala yang terjadi adalah sangat memperhatikan beberapa aspek penampilan fisik, menganggap penampilan mereka kurang menarik, menghabiskan banyak waktu mengkhawatirkan dan menutupi kekurangan tampilan fisik mereka. Kesimpulan: Gejala yang paling banyak ditemukan pada mayoritas responden dengan kecenderungan body dysmorphic disorder dalam penelitian ini adalah pikiran obsesif, dimana mereka sangat memperhatikan beberapa aspek dari penampilan fisik mereka.