DETAIL KOLEKSI

Efek kafein pada dismenore


Oleh : Putri Nindisyah Iswahyudin

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1689

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Elly Herwana

Subyek : Dysmenorrhea;Caffeine

Kata Kunci : dysmenorrhea, primary dysmenorrhea, secondary dysmenorrhea, caffeine

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_SKD_03014159_Halaman-Judul.pdf 11
2. 2020_TA_SKD_03014159_Pengesahan.pdf 1
3. 2020_TA_SKD_03014159_Bab-1_Pendahuluan.pdf 1
4. 2020_TA_SKD_03014159_Bab-2_Tinjauan-Literatur.pdf 10
5. 2020_TA_SKD_03014159_Bab-3_Pembahasan.pdf 3
6. 2020_TA_SKD_03014159_Bab-4_Kesimpulan.pdf 1
7. 2020_TA_SKD_03014159_Daftar-Pustaka.pdf 4
8. 2020_TA_SKD_03014159_Lampiran.pdf 1

D Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim yang terjadi selama haid.Jumlah wanita yang mengalami dismenore terus meningkat menurut WHO, Prevalensidismenore di Indonesia sebesar 64,25%. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkandismenore antara lain merokok, obesitas, konsumsi kafein, masa menarche, dan usiamenstruasi. Secara mekanisme patofisilogi, dismenore disebabkan oleh peningkatandisintegrasi sel endometrium dapat mensekresi PGF2α serta merangsang terjadinyahipertonus myometrium. Sedangkan rasa nyeri yang timbul akibat hiperkontraksimyometrium dapat mengakibatkan vasokontriksi pembuluh darah di uterus yangmengakibatkan iskemik dan sensitisasi pangkal syaraf uterus. Dismenore dibedakanatas dismenore primer dan dismenore sekunder. Konsumsi kafein juga dapatmencetuskan nyeri karena kafein dapat mengakibatkan peningkatan prostaglandinbilamana asupannya berlebihan. Kontraksi uterus meningkat bilamana produksiprostaglandin yang lebih tinggi dan memicu nyeri pada saat haid (dismenore). Kafeinjuga dapat menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah uterus, sehingga dapatmemperberat dismenore. Peningkatan kejadian dismenore dapat terjadi bilamanaasupan kafein berlebih, yaitu lebih dari 300 mg/hari.

D Dysmenorrhea is abdominal pain that comes from uterine cramps that occur duringmenstruation. The number of women experiencing dysmenorrhea continues to increaseaccording to WHO, the prevalence of dysmenorrhea in Indonesia is 64.25%. There areseveral factors that can cause dysmenorrhea, including smoking, obesity, caffeineconsumption, period of menarche, and menstrual age. In pathophysical mechanisms,dysmenorrhea caused by increased disintegration of endometrial cells can secretePGF2α and stimulate myometrial hypertonus. Meanwhile, the pain caused bymyometrial hypercontraction can lead to vasoconstriction of blood vessels in the uteruswhich results in ischemia and sensitization of the uterine nerve roots. Dysmenorrhea isdivided into primary dysmenorrhea and secondary dysmenorrhea. Caffeineconsumption can also trigger pain because caffeine can lead to an increase inprostaglandins when intake is excessive. Uterine contractions increase when theproduction of prostaglandins is higher and triggers pain during menstruation(dysmenorrhea). Caffeine can also cause vasoconstriction of uterine blood vessels,which can aggravate dysmenorrhea. An increase in the incidence of dysmenorrhea canoccur when excess caffeine intake, which is more than 300 mg / day.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?