Gambaran rasionalitas pemberian obat analgetik oleh dokter gigi pada sebuah rumah sakit di Jakarta Selatan
A Analgetik merupakan salah satu obat yang paling sering diresepkan di dunia dan efektif dalam menangani nyeri gigi, namun pemberiannya hams rasional. Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui rasionalitas pemberian obat analgetik oleh dokter gigi pada sebuah rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan desain potong silang. Data sekunder dikumpulkan untuk mendapatkan gambaran rasionalitas penggunaan analgetik pada pasien yang melakukan perawatan gigi pada periode Januari-Desember 2016 baik pasien dewasa maupun anak-anak pada RS Tria Dipa, Jakarta Selatan. Rasionalitas yang diukur berupa tepat indikasi, tepat dosis, dan tepat frekuensi pemberian obat. Sampel penelitian ini berjumlah 100 rekam medis pasien. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 74 pasien (74%) yang diberikan obat analgetik tepat indikasi, 100 pasien dengan tepat dosis (100%), dan 100 pasien (100%) dengan tepat frekuensi pemberian obat, sehingga didapatkan bahwa 74 pasien (74%) diberikan obat analgetik sudah rasional namun, masih terdapat 26 pasien (26%) diberikan obat analgetik tidak rasional. Pemberian yang tidak rasional dapat menyebabkan pasien terpapar efek samping obat analgetik. Oleh karena itu, pemberian obat analgetik oleh dokter gigi pada RS Tria Dipa Jakarta Selatan belum memuaskan.
A Analgetic is one of the most frequent medicine to prescribe in the world and effective to relief dental pain, but rationality of drug use must be consider. Therefore, the aim of this study is to assess the rationality of analgetic prescribed by dentists in a hospital. This study used observational descriptive method with cross sectional design by observed the medical history both adult and young patients who was given analgetic to relief dental pain by dentists in Tria Dipa Hospital, South Jakarta from January to December 2016. The rationality was measured by right indication, right dose, and right frequency of drug administration. In this study there are 100 samples collected. Base on the analysis 74 patients (74%) was given analgetic with right indication, 100 patients (100%) with right dose, and 100 patients (100%) with right frequnecy of drug administration. This result shows there are 74 patients (74%>) was given analgetic rationally, but there are still 26 patients (26%) are irrationally given. Side effects of analgetic drugs can be occurred in patient who was given analgetic irrationally. This study concludes that analgetic priscribed by dentists in Tria Dipa Hospital South Jakarta less satisfactory.