Studi filtrasi air asam tambang dengan sabut kelapa untuk memenuhi baku mutu di Laboratorium Kimia Universitas Trisakti
D Diperlukan kajian untuk menangani air asam agar dapat digunakansesuai standar baku mutu yang telah ditetapkan Kementerian LingkunganHidup dan Kehutanan no 113 tahun 2003. Pada penelitian ini, carameningkatkan nilai pH dan menurunkan kadar Fe,Mn, dan TSS yaknidengan menggunakan sabut kelapa. Metode yang digunakan adalah metodekualitatif dan kuantitatif (Mix Methods) dengan pendekatan eksperimen. Halini dengan fokus pengukuran kadar Fe,Mn, dan pHdiukur pada sebelumdansesudah perlakuan pada air larutan dan TSS pada air asam tambang yangkemudian dibandingkan dengan acuan Keputusan Menteri LingkunganHidup Nomor 113 Tahun 2003. Hasil penelitian menunjukkan filterasimenggunakan sabut kelapa 400 gram dapat menurunkan kadar Fe dalamlarutan, dimana awalnya 20 Mg/L menjadi 3,62 Mg/L. Kadar Mn yangawalnya 6 Mg/L menjadi 0,24 Mg/L, dan TSS yang terkandung dalam AATyangmulanya 685Mg/Lmenjadi 352Mg/L. dan nilai pH pada air larutan yangsemua 3 menjadi 3,27.
A A study is needed to deal with acidic water so that it can be used inaccordance with the quality standards set by the Ministry of Environment andForestry No. 113 of 2003. In this study, a way to increase the pH value and reducelevels of Fe, Mn, and TSS is by using coconut fiber. The methods used arequalitative and quantitative methods (Mix Methods) with an experimentalapproach. This is with the focus of measuring Fe, Mn, and pH levels measuredbefore and after treatment in solution water and TSS in acid mine drainage whichis then compared with the reference to the Decree of the Minister of EnvironmentNo. 113 of 2003. The results of the study show filtering using 400 gram coconutcoir can reduce Fe levels in solution, where initially 20 Mg / L becomes 3.62 Mg /L. The initial Mn level was 6 Mg / L to 0.24 Mg / L, and the TSS contained in AATwas initially 685 Mg / L to 352 Mg / L. and the pH value in all 3 water solutionsto3.27.