Analisis kemacetan lalu lintas pada Pasar Palmerah di Ruas Jalan Palmerah Barat
I Ibukota DKI Jakarta merupakan salah satu kota terpadat penduduknya dengan aktifitas penduduk yang tinggi. Aktifitas penduduk diimbangi pula dengan penggunaan transportasi. Baik transportasi umum maupun transportasi pribadi. Salah satu permasalahan yang masih belum juga tuntas ialah kemacetan. Jalan Palmerah Barat merupakan salah satu ruas jalan dengan kemacetan yang cukup parah. Untuk membuktikannya, maka dilakukan suatu penelitian sederhana. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dimana penelitian dimulai dari pengumpulan data-data yang dibutuhkan secara aktual dengan beberapa survei. Dan perhitungannya dengan mencari Derajat Kejenuhan (DS) dan kecepatan bergerak yang dialami kendaran-kendaraan pada tiga titik tinjauan, didapatlah DS di titik tinjau sebelum pasar sebesar 0,89, DS di titik tinjau pada pasar sebesar 1,05 dan DS di titik tinjau setelah pasar sebesar 0,89. Lalu didapat pula kecepatan bergerak di titik tinjau sebelum pasar sebesar 32,05 km/jam, di titik tinjau pada pasar sebesar 27,5975 km/jam dan di titik tinjau setelah pasar sebesar 33,35 km/jam. Hasilnya membuktikan bahwa memang ada tundaan lalu lintas yang terjadi di depan pasar. Dari angka tersebut dikarenakan banyak angkot yang ngetem dan terdapat penyempitan lajur operasi didepan pasar yang diakibatkan adanya pedagang kaki lima dan motor yang berhenti di trotoar dengan aktifitas jual beli di trotoar. Oleh karena itu perlu adanya penerapan solusi operasi yang terbaik untuk meningkatkan arus lalu lintas pada ruas jalan tersebut.
T The Capital City of Jakarta is one of the most populous cities with a high population activity. Population activities are also balanced with the use of transportation. Both public transportation and private transportation. One problem that is still not completely resolved is traffic jams. Palmerah Barat Road is one of the roads with quite severe congestion. To prove it, a simple study was conducted. The method used is descriptive method, where research starts from the actual collection of data needed by several surveys. And the calculation by finding the Degree of Saturation (DS) and the speed of movement experienced by vehicles at three points of view, obtained DS at the point of view before the market of 0.89, DS at the point of view of the market at 1.05 and DS at the point of view after market of 0.89. Then we get the speed of moving at the point of view before the market at 32.05 km / hour, at the point of view on the market at 27.5975 km / hour and at the point of view after the market at 33.35 km / hour. The results prove that there is indeed a traffic delay that occurs in front of the market. From this figure, there are a lot of angkot that are nosy and there is a narrowing of the operating lane in front of the market due to the presence of street vendors and motorbikes stopping on the sidewalk with trading activities on the sidewalk. Therefore it is necessary to apply the best operating solution to increase the flow of traffic on these roads.