Pengembangan fungsi kawasan pelatihan S.A.R. sebagai wisata konservasi
K Kebutuhan akan pertolongan pada sektor pelayanan jasa transportasi harus diperhatikan tanpa mengabaikan segi kelancaran ketertiban dan keamanan selama dalam perjalanan.Usaha menciptakan suatu wadah pelatihan dan pendidikan S.A.R. sebagai media untuk menghasilkan calon-calon SMC ( SAR Mission Cordinator) serta untuk melatih koordinasi dan komando pengendalian dalam penanganan musibah.Dalam pengembangan pengetahuan atau informasi mengenai SAR dapat melalui dua cara yaitu pendekatan secara ilmiah ('Scientific Approach') dan pendekatan secara pragmatis. Pada bahasan ini pendekatan secara pragmatis dilakukan yaitu Basarnas harus banyak dilihat dan didengar oleh masyarakat luas, caranya yaitu melalui suatu kegiatan wisata SAR yang cenderung mengacu pada segala aktifitas kegiatan pertolongan terhadap korban.Untuk keseimbangan tapak terhadap kegiatan perlu unit perlakuan ('Basic Unit Of Manajement Planning') dimana segala pengembangan dan pemanfaatan suatu fungsi kawasan harus mempunyai sasaran manajemen ('Manajement Goal') yang jelas dan terukur sehingga pengelolaan dapat berkesinambungan.
T The need of transpotation service sector must be concerned, without ignoring of fluent and order to safety during the journey.The effort to created training basin and education as a media to produce the new SMC (Sar Mission Coordinator) also to train the coordination and the control command and handleling chaos.In developing knowledge of information about can be reachedin two way which is scientific approach and pragmatical approach. Pragmatical approach is done by looking BASARNAS and heard by the community, through a recreational activity SAR thats leads to all helping victim activity.Site balance to the activity needs a basic unit of management planning which all development and use of an area function must have a clear and measure management goal so management can be occurred.