Evaluasi mitigasi dan strategi penanggulangan problema lost circulation pada pengeboran sumur X lapangan Y
P Pemboran Sumur X dimulai pada tanggal 11 September 2011 dan mencapai Total Depth (TD) di kedalaman 580 ft MD/TVD pada tanggal 25 September 2011. Pemboran menembus formasi Telisa Sand, Batu Raja, dan Talang Akar, dimana permasalahan lost circulation terjadi ketika pemboran menembus formasi Talang Akar. Lumpur yang digunakan pada Sumur X adalah Native mud dan KCl – Glycol mud. Metode penanggulangan yang dilakukan untuk mengatasi lost circulation pada Sumur X yaitu penyumbatan menggunakan Lost Circulation Material (LCM) dengan jenis Calcium Carbonat (CaCO3), Fracseal, dan Kwikseal. Namun metode tersebut tidak berhasil menutup zona loss, oleh sebab itu dilakukan metode cementing plug. Penyebab lost circulation yang terjadi pada Sumur X yaitu karena tidak dilakukannya proses leak off test sehingga diperkirakan data tekanan rekah formasi (Pfr) yang dijadikan acuan tidak valid. Hal tersebut menyebabkan kesalahan terhadap penggunaan berat lumpur. Berat lumpur yang digunakan terlalu tinggi sehingga tekanan hidrostatik (Ph) lebih besar dari tekanan rekah formasinya (Pfr) yang menyebabkan formasi rekah dan lumpur masuk ke dalam formasi tersebut. Penanganan problem lost circulation yang dilakukan pada Sumur X di beberapa zona loss secara keseluruhan telah dilakukan dengan baik. Walaupun masih terjadi kehilangan lumpur pada saat menembus formasi. Namun demikian, target kedalaman akhir yang diinginkan (zona produktif) telah dicapai.