P Perkembangan Jakarta dewasa ini diarahkan dengan pengembangan kawasan kompak yang salah satu bentuk implementasinya adalah pengembangan dengan konsep superblok, yakni menyatukan fungsi hunian dengan fungsi bisnis dan perkantoran seperti yang diterapkan pada kawasan CBD Thamrin - Sudirman. Kebutuhan hunian di Jakarta didominasi oleh pekerja formal, dewasa muda usia 22 - 39 tahun dengan dua pilihan kepemilikan hunian, yakni hunian tapak di luar kota atau hunian vertikal di pusat kota. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi pekerja dewasa muda di kawasan CBD Thamrin - Sudirman dalam memilih hunian. Teknik analisis yang digunakan adalah Cross Tabulation dan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan software SPSS dan SmartPLS 3. Hasil menunjukan bahwa hunian vertikal di pusat kota lebih diminati (54,5%) daripada hunian tapak di luar kota (45,5%) dengan perbedaan karakter dan preferensi atribut pada keduanya. Pekerja dewasa muda yang memilih hunian vertikal di pusat kota memiliki karakteristik berjenis kelamin perempuan, berusia 22 - 27 tahun, berstatus lajang dan berniat untuk tinggal sendiri atau bersama pasangan tanpa anak, dan saat ini bertempat tinggal di area suburban, menunjukkan preferensi utama dalam pemilihan hunian yang meliputi keamanan, privasi, kedekatan dengan tempat kerja, ketersediaan jalur pedestrian, ketersediaan sarana kesehatan, ketersediaan sarana perbelanjaan, kesesuaian jangka waktu cicilan, dan kepercayaan terhadap pengembang. Sedangkan pada pekerja dewasa muda yang memilih hunian tapak di luar kota, memiliki karakteristik berjenis kelamin laki-laki, berstatus menikah, atau berencana tinggal bersama pasangan dan anak, berusia 28 - 39 tahun, dan berasal dari Jakarta. Preferensi utamanya terhadap atribut hunian adalah meliputi tipe hunian, ketersediaan halaman, keamanan lingkungan, kebersihan lingkungan, kedekatan dengan titik transit, dan kesesuaian harga hunian.