Korelasi daya dukung batuan untuk analisis kestabilan lereng, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
P Penambangan andesit secara umum dilakukan pada morfologi resisten pada tambang terbuka yang mengalami perubahan struktur batuan yang berpotensi mengalami longsor/ keruntuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengkorelasikan sifat dan karakteristik massa batuan dan material penyusunnya. Scanline dilakukan untuk menentukan klasifikasi jenis longsoran lereng batuan sepanjang 100 m pada lereng blok kiara dan 100 m pada lereng blok dukuh yang merupakan area tambang terbuka miliki PT. Lotus SG Lestari Site Plant Rumpin. Hasil olah data tersebut menunjukkan bahwa analisis kinematik pada lereng blok kiara berpotensi mengalami longsor dengan tipe direct toppling (Hoek dan Bray, 1981) sebesar 14,49% (base plane), 25,81% (SET 1: JS1), dan tidak berpotensi mengalami longsor dengan tipe wedge serta planar dengan persentase masing- masing sebesar 0%. Hasil olah data menunjukkan bahwa analisis kinematik pada lereng blok dukuh berpotensi mengalami longsor dengan tipe planar (Hoek dan Bray, 1981) sebesar 75,31%, wedge sliding sebesar 97,97%, dan direct toppling sebesar 79,63%. Berdasasrkan hasil analisis rock mass rating (Bieniawski, 1984), pada lereng blok kiara memiliki total bobot rmr sebesar 84 (delapan puluh empat) yang termasuk ke dalam kelas I (satu) yaitu sangat baik sedangkan pada lereng blok dukuh memiliki total bobot rmr sebesar 87 (delapan puluh tujuh) yang termasuk ke dalam kelas I (satu) yaitu sangat baik. Persentase komposisi mineral resisten memiliki korelasi yang positif terhadap kekuatan batuan pada setiap titik baik pada nilai schmidt hammer, ucs, dan rqd. Semakin besar persentase kehadiran mineral resisten di setiap titik maka semakin tinggi nilai kekuatan batuan pada titik tersebut. Dimana semakin kecil nilai rqd dari suatu titik sampel atau semakin terganggunya diskontinuitas pada sampel maka persentase kehadiran mineral alterasinya semakin banyak.Kata kunci: Kestabilan lereng, analisis kinematik, scanline, schmidt hammer, rock mass rating, mineral resisten, mineral alterasi
A Andesite mining is generally carried out on morphological forms that have the potential for landslides/collapses. The purpose of this research is to be able to correlate the properties and characteristics of rock masses and their constituent materials. Scanline was carried out to determine the classification of rock slope types along 100 m on the Kiara block slope and 100 m on the hamlet block slope. The results of the data processing show that the kinematic analysis on the slopes of the hamlet block has the potential to experience landslides with the direct toppling type (Hoek and Bray, 1981) of 14.49% (base plane), 25.81% (SET 1: JS1), and has no potential for landslides. experienced landslides with wedge and planar types with a proportion of 0% each. The results of the data processing show that the kinematic analysis on the slopes of the hamlet block has the potential to experience landslides with a planar type (Hoek and Bray, 1981) of 75.31%, wedge sliding of 97.97%, and direct toppling of 79.63%. Based on the results of rock mass rating analysis (Bieniawski, 1984), on the slopes of the Kiara block it has a total weight of RMR of 84 (eighty four) which is included in class I (one), which is very good while on the slopes of the Hamlet block it has a total weight of RMR of 87 (eighty- seven) which is included in class I (one) which is very good. The percentage of resistant mineral composition has a positive correlation to the rock strength at each point both on the Schmidt hammer, ucs, and rqd values. The greater the proportion of the presence of resistant minerals at each point, the higher the rock strength value at that point. Where the smaller the rqd value of a sample point or the more disturbed the discontinuity in the sample, the greater the proportion of alteration minerals present.Keyword: Slope stability, kinematic analysis, scanline, schmidt hammer, rock mass rating, resistant mineral, mineral alteration