DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara gejala kelainan sendi temporomandibula dengan kualitas hidup pada usia dewasa muda : kajian pada mahasiswa/i Universitas Trisakti Kampus A Jakarta (laporan penelitian)


Oleh : Cynthia Tussie Silaban

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.692 SIL h

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : drg. Isya Hanin, Sp. Pros.

Subyek : Temporomandibular joint - Diseases

Kata Kunci : temporomandibula disorders (TMD), quality of life, youth, SQ-14, OHIP-14

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_KG_040001600029_Halaman-Judul.pdf
2. 2020_TA_KG_040001600029_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2020_TA_KG_040001600029_Bab-1-Pendahuluan.pdf 4
4. 2020_TA_KG_040001600029_Bab-2-Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2020_TA_KG_040001600029_Bab-3-Kerangka-Teori.pdf
6. 2020_TA_KG_040001600029_Bab-4-Metode-Penelitian.pdf 7
7. 2020_TA_KG_040001600029_Bab-5-Hasil-Penelitian.pdf 7
8. 2020_TA_KG_040001600029_Bab-6-Pembahasan.pdf
9. 2020_TA_KG_040001600029_Bab-7-Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2020_TA_KG_040001600029_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2020_TA_KG_040001600029_Lampiran.pdf

L Latar Belakang: Kelainan sendi temporomandibula merupakan suatu istilah untuk kelainan yang terjadi pada TMJ, otot-otot pengunyahan, ataupun keduanya baik gangguan secara struktural maupun fungsional. Gejala dan tanda klinis TMD yang paling umum terjadi pada usia dewasa muda adalah bunyi pada TMJ, keterbatasangerak rahang, dan nyeri pada sendi rahang dan otot-otot sekitarnya. Penelitiansebelumnya di negara lain memperlihatkan bahwa kelainan TMD memiliki dampakburuk terhadap kualitas hidup, namun hal ini belum diteliti di Indonesia terutamapada golongan usia dewasa muda. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antaragejala kelainan sendi temporomandibula dengan kualitas hidup pada usia dewasamuda yang berusia 18-22 tahun pada mahasiswa/i Universitas Trisakti Kampus AJakarta. Metode: Penelitian observasional analitik dengan rancangan potong lintangyang dilakukan pada 354 subjek penelitian dengan kelompok usia antara 18-22 tahun.Hasil data yang diukur diantaranya gejala kelainan sendi temporomandibula dankualitas hidup berdasarkan hasil kuesioner DC/TMD(SQ-14) dan kuesionerOHRQoL(OHIP-14) yang telah di uji validasi dan reliabilitas, dan disebarkanmenggunakan link google form kepada responden. Data dianalisis denganmenggunakan analisis deskriptif dan uji korelasi Spearman untuk melakukan ujihipotesis berdasarkan hipotesis nol (H0). Hasil: Uji korelasi Spearman menunjukkanadanya hubungan yang signifikan (p<0,05) antara nyeri dengan kualitas hidup (p =0,003) dengan kekuatan hubungan lemah (r = 0,155**) dan kedua variabel memilikikorelasi positif. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yangsignifikan antara gejala nyeri dengan kualitas hidup pada usia dewasa muda yangberusia 18-22 tahun.

B Background: Temporomandibular disorders are a term for abnormalities that occurin the temporoman dibular joint (TMJ), masticatory muscles, or both structural andfunctional disorders. The most common symptom and clinical sign oftemporomandibular disorders in youth are the occurrence of pain and sound in TMJ,limited movement of the mandible, and pain. Previous study showed how TMDaffected quality of life negatively, but there are no known data in Indonesia especiallyin young adults. Objective: The aim of this study to examine the relationshipbetween the symptoms of temporomandibular disorders and quality of life in youthaged 18-22 years in college students of Trisakti University Campus A Jakarta.Methods: An analytical observational study with cross sectional design was carriedout on 354 subjects with aged group between 18-22 years. The measured dataconsisted of data from a symptoms of temporomandibula disorders and quality of lifebased on the results of DC/TMD questionnaire (SQ-14) and OHRQoL questionnaire(Oral Health Impact Profile-14) that have been valid and reliable, distributed torespondents by used google form link.The data were analyzed by descriptive analysisand Spearman correlation test to conducted hypothesis testing based on the nullhypothesis. Results: The Spearman’s correlation test showed a significantrelationship (p < 0,05) between pain and quality of life (p = 0,003) with a weak powerlevel between the two variables (r = 0,155) and both variables had a positivecorrelation. Conclusion: This study showed a significant but weak relationshipbetween pain and quality of life in youth population which increased in age between18-22 years.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?