DETAIL KOLEKSI

Simulasi kualitas layanan voip menggunakan metode antrian paket cbq dengan mekanisme link sharing


Oleh : Adi Putranto

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2005

Pembimbing 1 : Suhartati Agoes

Subyek : Simulation methods;Quality control

Kata Kunci : simulation, quality, service, packet queue, method, sharing mechanism, communication, reservation, c

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2005_TA_STE_06299122_Halaman-Judul.pdf
2. 2005_TA_STE_06299122_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2005_TA_STE_06299122_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2005_TA_STE_06299122_Bab-2_Teori-Penunjang.pdf
5. 2005_TA_STE_06299122_Bab-3_Perancangan-Sistem-Simulasi.pdf
6. 2005_TA_STE_06299122_Bab-4_Analisis-Hasil-dan-Simulasi.pdf
7. 2005_TA_STE_06299122_Bab-5_Keismpulan-dan-Saran.pdf
8. 2005_TA_STE_06299122_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2005_TA_STE_06299122_Lampiran.pdf

M Masalah utarna yang dihadapi layanan Voice over IP adaJah besamya delay dan packet loss yang dihasilkan . Delay antrian yang terjadi ketika paket-paket memasuki interface router berpengaruh besar terhadap komunikasi real-time seperti Voice over Internet Protocol (VoIP). Sistem antrian FIFO tidak memiliki pengaturan terhadap trafik yang melewatinya , semua paket dianggap sama. Jika paket VoIP mengantri bersama-sama dengan paket data pada sistem ini maka delay yang dihasilkan akan sangat besar. Diperlukan metode antrian yang tepat untuk memperbaiki karakteristik delay jaringan dan meningkatkan QoS pada VoIP.Salah satu metode manajemen QoS VoIP yang dapat digunakan adalah metode antrianCBQ (Class Based Queuing). CBQ merupakan mekanisme penjadwalan yang menyediakan link-sharing diantara kelas-kelas yang menggunakan link fisik yang sama. Metode ini memungkinkan pembagian aJokasi bandwidth dari output port router sesuai dengan jen is trafik dan prioritasnya. Apabila terjadi kongesti, maka trafik dengan priorita s tinggi akan menerirna alokasi bandwidth minimum sebagaimana yang telah direservasi sebelurnnya .Pada topologi jaringan dan skenario yang disimulasikan, metode antrian CBQ mampu memenuhi syarat delay maksimum sesuai dengan rekomendasi G.114. Berdasarkan perhitungan konversi nilai R faktor ke MOS dengan menggunakan E-Model, CBQ dapat memberikan nilai MOS lebih dari 4 (empat), yang berarti nilainya baik. Sehingga layanan VoIP layak untuk diimplementasikan .

M Main problem faced by Voice over IP service is the level of delay and packet loss yielded . Queue Delay that happened when packet enter router interface have a big effect in real-time communications like Voice over Internet Protocol (Voip). FIFO Queue System do not own arrangement to traffic passing through it, all packet assumed equal. If Voip packet queue up together with data packet at thjs system hence the delay yielded will be very big. A correct queue method needed to improve network delay characteristic and improve Qos of Voip.One of Qos management method on Voip which can be used is CBQ (Class Based Queuing) queue method . CBQ represent scheduling mechanism providing link-sharing among classes using same physical link. This method enable division of bandwidth allocation from router output port as according to traffic type and priority . In the event of congestion , traffic with high priority will accept minimum bandwidth allocation as which have previous reservation .At the simulated scenario and network topology , CBQ queue method able to meet the requirement of maximum delay according to ITU recommendation G.114. Based on calculation conversion R factor value to MOS by using E-Model , CBQ can assign MOS value more than 4 (four), meaning its value is good. So that Voip service is competent to be implemented .

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?