Pengaruh kebudayaan pangur terhadap kehilangan email gigi (studi pustaka)
K Kebudayaan merupakan peraturan atau norma yang di miliki masyarakat yang pelaksanaannya di pandang layak dan dapat diterima oleh anggota masyarakatnya, disetiap agama dan kebudayaan manusia dilangsungkan serangkaian upacara keagamaan. Komunitas Hindu Bali melaksanakan upacara "pangur" yang dilakukan pada remaja yang baru menginjak usia dewasa sekitar usia 16-17 tahun. Tujuan untuk mengetahui pengaruh kebudayaan "pangur" terhadap kehilangan email gigi. Upacara "pangur" wajib dilakukan oleh setiap laki-laki dan perempuan Hindu Bali yang menginjak usia dewasa dimaksudkan untuk mematikan enam musuh dalam diri manusia yang disebut "Sad Ripu'", "Sad Ripu" sendiri disimbolkan dengan enam buah gigi yaitu empat gigi insisive dan dua gigi canine. Prosesi "pangur" merupakan simbolis saja, gigi kita bukan dipotong tapi diratakan dengan menggunakan kikir, prosesi ini berlangsung sekitar 10-15 menit yang dilakukan oleh ahlinya yang disebut "sangging". Dipandang dari segi kesehatan gigi, kebudayaan "pangur" dapat mempengaruhi struktur dan kakuatan gigi karena dilakukannya pengasahan, hal ini dapat menyebabkan lapisan email gigi menjadi berkurang dan menjadi terasa ngilu. Masyarakat Hindu Bali diberi penyuluhan tentang kesehatan gigi sebelum dilakukan "pangur" agar dapat diketahui baik buruknya akibat "pangur" terhadap kesehatan gigi dan diusahakan pada pengasahan gigi tidak menimbulkan rasa sakit.