Pembuatan dan pengujian reaktor pirolisis plastik dengan sungkup serta pemanfaatan non -condensable gas untuk pembuatan bahan bakar minyak
M Minyak adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Meningkatnya kebutuhan dan konsumsi bahan bakar minyak menyebabkan semakin menipisnya cadangan bahan bakar yang ada di bumi. Salah satu cara untuk menangani menipisnya ketersediaan bahan bakar adalah dengan cara mengubah plastik menjadi bahan bakar. Proses ini disebut pirolisis plastik.Pirolisis plastik dilakukan dengan cara memanaskan plastik yang dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis dengan suhu tertentu sehingga plastik yang dipanaskan tersebut berubah menjadi gas. Kemudian gas yang keluar dari reaktor tersebut dikondensasi sehingga sebagian berubah menjadi bahan bakar cair dan sebagian masih dalam berbentuk gas atau bisa disebut non condensable gas. Gas yang tidak terkondensasi tersebut nantinya akan dimanfaatkan menjadi sumber panas tambahan sehingga dapat mempercepat laju aliran suhu. Penggunaan sungkup pada proses pirolisis dapat mempercepat laju kenaikan suhu dan mengurangi tingkat kehilangan panas karena panas yang seharu.snya keluar ke udara akan ditutup menggunakan sungkup sehingga panas tersebut akan memanaskan dinding luar reaktor. Sumber panas utama pada proses pirolisis ini adalah gas elpiji. Plastik yang digunakan adalah plastik PET (Polyethylene Terephtalatc).Dalam penelitian ini digunakan dua tipe reaktor pirolisis yaitu reaktor pirolisis dengan sungkup dan reaktor pirolisis tanpa sungkup. Reaktor dibuat dengan plat besi dengan tebal 1.5 mm dan pada bagian tengah reaktor diberikan cerobong agar perpindahan panas dalam reaktor lebih maksimal. Penggunaan sungkup dan NCG mampu mencapai suhu 270°C dengan waktu 18 menit lebih eepat, membutuhkan 58% LPG (gram) lebih sedikit untuk mencapai 270°C dan menghasilkan 22% minyak (mL) lebih banyak dalam waktu 90 menit pemanasan dibandingkan tanpa sungkup dan tanpa NCG.
P Petroleum is non-renewable resources. The amount of increase in needs and fuel oil consumption causes the reserves of petroleum decreased. One way to deal with depletion of petroleum availability is by changing plastic into fuel. This method called plastic pyrolysis.Plastic pyrolysis can be done by heating plastic that inserted in the pyrolysis reactor with a certain temperature so plastic that has been heated turns into gas. Then, the gas that coming out of the reactor is condensed, so that some of it turns into liquid fuel and some of it still in gas form or can be called non condensable gas. The non-condensable gas will be used as an additional heat source to accelerate the flow rate of the temperature. The use of reactor cover in the pyrolysis process can accelerate the rate of temperature rise and reduce the rate of heat loss. That can happen because the heat from the reactor that is supposed to get out into the air will be shrouded using a sheath, so that it will heat the outer side of the reactor. The main source of heat in this pyrolysis process is an LPG. The type of plastic used in this research is PET (PolyethyleneTerephthalate).In this research, two types of pyrolysis reactor will be used. Pyrolysis reactor with cover and without cover. The reactor is made from an iron plate with 1.5mm thickness. The flue gas is given in the middle of the reactor for maximum heat transfer in the reactor. The utilization of reactor cover and NCG was capable of reaching a temperature of 270°C with 18 minutes faster, requiring 58% less LPG (grams) to reach 270°C and producing 22% more oil (mL) within 90 minutes of heating than without cover and without NCG.