Hubungan dukungan keluarga dengan depresi lanjut usia di panti lansia SA
L LATAR BELAKANG Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan dimana terjadi kemunduran fisik maupun mental. Penyakit mental yang paling sering pada lansia yaitu depresi. Pada beberapa penelitian menyimpulkan bahwa depresi merupakan penyebab penderitaan emosional tersering pada lansia. Kurangnya dukungan keluarga sejalan dengan bertambahnya usia turut menjadi faktor predisposisi seorang berusia lanjut untuk menderita depresi. Untuk mengurangi angka kejadian depresi dengan meningkatnya perhatian keluarga, maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kunjungan keluarga dengan pada lansia. METODE Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang yang mengikutsertakan 72 lanjut usia di Panti Lansia St. Anna, Jakarta Utara. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner yang meliputi usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, kunjungan keluarga dan kuesioner Geriatric Depressin Scale (GDS) untuk mengukur tingkat deperesi. Analisis data dengan menggunakan SPSS for Machintos versi 21.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan bersarnya 0,05. HASIL Terdapat 55,6% lansia yang menderita depresi dan 61% lansia yang masih dikunjungi oleh keluarga. Proporsi lansia yang tidak menderita depresi dan masih dikunjungi oleh keluarga sebanyak 61%, sedangkan lansia yang menderita depresi dan tidak dikunjungi keluarga sebanyak 82%. Hubungan yang bermakna antara kunjungan keluarga dan depresi pada lansia (p=0,00, α =0,05). Dan tidak terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin, usia, status pernikan dan tingkat pendidikan dengan depresi pada lansia di panti. KESIMPULAN Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara dukungan keluarga dalam bentuk kunjungan keluarga dengan tingkat depresi pada lansia, sehingga kunjungan keluarga adalah satu cara untuk mengurangi angka kejadian depresi pada lansia di Panti.
B BACKGROUND Elderly is the final stage of life cycle where there is happened the regression of physical and mental function. The most mental illness in the elderly is depression. In some studies concluded that depression is the most common cause emotional distress in the elderly. Lack of family support with age also predispose the elderly to suffer from depression. To reduce the number of depression with increased attention from family, it is necessary to study aimed to determine the relationship between family visits with depression in the elderly. METHODS A cross-sectional observational study was conducted and a total of 72 elderly were included at Panti Lansia Santa Anna, Jakarta Utara. Data collection was by questionnaire-based interviews, covering age, gender, marital status, education, family vitis and questionnaire Geriatric Depression Scale (GDS) to measure the level of depression. Data analysis was performed using SPSS for Machintos release 21.0 and level of significance was set at 0.05. RESULTS There proportion of the elderly who suffer from depression (55,6%) and the elderly are still visited by the family (61%). The proportion of elderly people who suffer from depression and was visited by the family (84%), while the elderly who suffer from depression and do not visit family (82%). Significant association between family visits with depression in elderly (p = 0.00, α = 0.05). Then, there is no significant association between gender, age, marital status, and education with the level of depression in elderly. CONCLUSIONS This study showed an association between family supports like a family visits with the level of depression in the elderly, so that family visits is one of the solution to reduce the incidence of depression in the elderly at the nursing home.