P PT Bukit Asam menggunakan metode tambang terbuka dalam melakukan kegiatan penambangan. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan penambangan ialah sistem penirisan dari suatu tambang, yang berfungsi untuk mencegah, mengumpulkan dan mengeluarkan air yang masuk ke lokasi penambangan dengan memperhitungkan curah hujan dan debit air yang masuk dan keluar. Metode yang digunakan untuk menghitung curah hujan ialah metode Gumbel, sedangkan metode yang digunakan untuk menghitung intensitas hujan adalah metode mononobe , metode yang digunakan untuk menghitung debit air yang masuk adalah metode rasional dan rumus manning digunakan untuk menghitung kemampuan saluran terbuka. Berdasarkan hasil analisa dan pengolahan data curah hujan tahun 2007-2016 yang didapat dari PT. BA , diperoleh nilai curah hujan 122,4 mm/Hari dan intensitas hujan 46,40 mm/Jam dengan periode ulang hujan 5 tahun. Pada penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 yaitu di pit 1 utara bangko barat mengalami limpasan air sebesar 873396,11 m3/Jam. Untuk mengoptimalisasikan pemompaan dan saluran terbuka pertama – tama yang dilakukan yaitu mengetahui luas catchment area menggunakan software autocat pada sump pit 1 utar bangko barat didapat 0,53 Km2 , Agar pompa dapat optimal perlu dilakukan peningkatan RPM dan efisiensi pada 1 unit pompa KSB DND 200 yang terdapat di lokasi , selanjutnya mengoptimalkan jam kerja pompa menjadi 21 jam/hari agar target pengeringan selama dua bulan yang ditentukan dapat tercapai di sump pit 1 utara bangko barat. Untuk saluran terbuka setelah dilakukan evaluasi saluran sudah cukup baik untuk menampung air yang akan masuk hanya saja perlu dilakukan pengecekan dan perawatan pada saluran – saluran yang tersumbat dan penggunaan solar didapat selisih dari aktual dan rencana yaituRp 785,850/hari . Setelah dilakukan - langkah tersebut maka terget yang ditentukan untuk pengeringan akan tercapai di pit 1 utara bangko barat.