DETAIL KOLEKSI

Penyisihan logam-logam berat Zn, Ni dan Pb dalam limbah cair industri otomotif melalui proses sorpsi karbon aktif dari limbah baterai bekas

0.0


Oleh : Nico Taripar Tua

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2001

Pembimbing 1 : Wahjudi Wisaksono

Pembimbing 2 : Johny W. Soedarsono

Subyek : Wastewater treatment

Kata Kunci : liquid waste, environmental pollution

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2001_TA_STL_08296080_Halaman-judul.pdf 12
2. 2001_TA_STL_08296080_Lembar-pengesahan.pdf
3. 2001_TA_STL_08296080_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2001_TA_STL_08296080_Bab-2_Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2001_TA_STL_08296080_Bab-3_Metodologi-penelitian.pdf
6. 2001_TA_STL_08296080_Bab-4_Analisa-dan-pembahasan.pdf
7. 2001_TA_STL_08296080_Bab-5_Kesimpulan-dan-saran.pdf
8. 2001_TA_STL_08296080_Daftar-pustaka.pdf 1
9. 2001_TA_STL_08296080_Lampiran.pdf

P Pembangunan sektor industri di Indonesia saat ini sudah berkembang dengan baik. Dampak dari perkembangan industri ini selain dampak positif yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan berupa pencemaran. Salah satu dari sekian banyak industri yang berkembang pesat di Indonesia adalah industri otomotif (perakitan mobil) yang mengliasilkan buangan limbah dalam bentuk padat, cair dan gas. Limbah cair dari industri otomotif pada umumnya mengandung bebempa logam berat yang sangat berbahaya seperti Nikel (Ni), Kromium (Cr), Seng (Zn), Timbal(Pb), Cadmium (Cd) dan Tembaga (Cu). Logam- logam berat tersebut sangat berbahaya bagi mahluk hidup karena persistensinya dalam lingkungan serta kemampuan bioakumulasi dalam organisme akuatik Limbah batere bekas dari tahun ke tahun konsentrasinya semakin lama semakin meningkat. Batere yang diproduksi di Indonesia mencapai 3 milyar/tahun dengan kapasitas produksi, 15% produksi dalam negeri dan 85% produksi luar negeri. Dari total produksi tersebut, batere jenis Zinc Carbon yang dibuang akan mencapai 30%. Dengan hitungan berat mta-rata batere sebesar 50 gr, maka batere bekas yang terbuang di Indonesia sebanyak 6.750 ton/tahun. Limbah batere bekas tersebut tergolong berbahaya karena mengandung logam-logam berat seperti Merkuri, Cadmium, Mangan dan Kromium, dimana logam- logam tersebut akan menjadi polutan-polutan kecil yang sangat berbahaya walaupun konsentrasinya sangat kecil dalam lingkungan. Oleh karena itulah penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan kembali limbah batere bekas sebagai media ham yang dapat digunakan dalam proses sorpsi karbon aktif untuk menyisihkan logam-logam berat yang terdapat dalam limbah cair industri otomotif.Adsorpsi adalah proses pengumpulan molekul dari bagian eksternal atau internal pada permukaan suatu padatan karena kekuatan daya tarik dari atom pada perniulcaan. Ada dua cara proses adsorpsi yaitu secara fisik dan kimia. Isothenna adsorpsi yang paling banyak digunakan adalah isotherma Freundlich dan isoaemia Langinuir. Karbon aktif, berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi serbuk dan granular. Berdasarkan jenisnya, dibedakan menjadi penyerap gas dan penyerap cairan. Berdasarkan distribusi porinya dibedakan menjadi makropori, taransisi port dan mikro port.Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil yaitu konsentrasi logam Zn, Ni dan Pb melebihi kadar maksimum yang ditetapkan melalui Kep.Gub.DKI JaJtarta No.582/1995. Makin besar volume dan konsentiasi dari bahan aktivasi, maka daya sorpsi karbon aktif akan semakin tinggi. Karbon aktif dari batere bekas butiran lebih efektif dibandingkan dengan karbon aktif batang. Bahan aktivasi NaOH lebih efektif dibandingkan HCl. Karbon aktif dari batere bekas sangat efektif untuk menyisihkan logam Zn dengan efisiensi penyisihan mencapai 98% pada karbon aktif berbentuk butiran. Efisiensi penyisihan logam Ni rata-rata 30% dan logam Pb rata-rata 30%.

T The industrial development in Indonesia has developed well recently. The effect of the development are good sides and bad sides. The good sides of the development is social welfare increasing of the Indonesian people, the bad sides of the development is environmental pollution. One of the industrial that developed well is Automotive industrial (car assembly) which produce wastes in solids, liquid and gases. Generally, automotive industrial wastewater consists of heavy metals that is very dangerous such as, Nickel (Ni), Chromium (Cr), Zinc (Zn), Lead (Pb), Cadmium (Cd) and Cooper (Cu). Those heavy metals is very dangerous for creatures because of it’s persistential in the environment and it’s bioaccumulation ability in aquatic organism. The concentration of ex-battery solidwastes is increasing year to year. The batteries has produced in Indonesia is almost approximately three billion per year which the production capacity is 15 percent by domestic and 85 percent by nondomestic. Based on that total production the wastes zinc carbon batteries can reach 30 percen. With the battery average weight is 50 grams, so the ex-baaery solid wastes in Indonesia is going to be dump will reach 6,750 ton per year. The ex-battery solidwastes was classified into a dangerous ones, cause it contains dangerous’metals such as Mercury, Cadmium, Manganese, and Chromium, where the metals can be a small pollutant that is very dangerous although they have minimum concentration in environment. Cause of that reason to do the experiments to reuse ex-battery solidwastes become a new media that can be used in sorption process of activated carbon removing the heavy metals in automotive industrial wastewater.Adsorpsion is a process of the molecules gathering from external and internal part to the surface of solids cause of the power of the atoms on the surface of activated carbon. There are two ways of adsorption process, they are physics and chemist. Adsorption isotherm which generally used is Freundlich isotherm and Langmuir isothemi. The activated carbon, based on its form, classified into powdered and granular. Based on the type, classified into the gas sorption and the liquid sorption. Based on its pores distribution, classified into macropores, trantitionpores and micropores.Based on the research, it can be found out that the metals concentration of Zn, Ni and Pb is over the naximum concentration has been decided by government by Keputusan Gubemur DKI Jakarta No.582 Tahun 1995. More the volume and the concentration of the activation liquid, it makes the sorption of activated carbon will get higher. The powdered activated carbon from ex-battery solidwastes is more effective than the granular ones. The NaOH activation is more effective than the HCI activation. The activated carbon from ex-battery solidwastes is most effective to remove the metals especially Zinc (Zn) with removal efficiency almost 98 percent for the powdered activated carbon. The average removal efficiency for Nickel (Ni) almost 30 percent and it is same for Lead(Pb).

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?