Perbaikan keseimbangan lini produksi dengan menggunakan metode theory of constraint dan pendekatan simulasi untuk meningkatkan kapasitas produksi pada PT. Ebara Indonesia
Penerbit : FTI - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2016
Pembimbing 1 : Parwadi Moengin
Pembimbing 2 : Sucipto Adisuwiro
Subyek : Theory of constraints (Management)
Kata Kunci : production target, bottleneck, theory of constraint, simulation
Status Posting : Published
Status : Tidak Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2016_TA_STI_06312069_Halaman-Judul.pdf | ||
2. | 2016_TA_STI_06312069_Lembar-Pengesahan.pdf | ||
3. | 2016_TA_STI_06312069_Bab-1_Pendahuluan.pdf | ||
4. | 2016_TA_STI_06312069_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf |
|
|
5. | 2016_TA_STI_06312069_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf |
|
|
6. | 2016_TA_STI_06312069_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf |
|
|
7. | 2016_TA_STI_06312069_Bab-5_Pengolahan-Data.pdf |
|
|
8. | 2016_TA_STI_06312069_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf | ||
9. | 2016_TA_STI_06312069_Daftar-Pustaka.pdf |
P PT. Ebara Indonesia merupakan produsen dalam negeri pertama pompa air di Indonesia didirikan pada tahun 1980 di Jakarta. PT. Ebara Indonesia memproduksi bermacam-macam model dan ukuran pompa air, namun produk yang paling diminati adalah pompa air model FSA sehingga harus meningkatkan kapasitas produksi dari waktu ke waktu agar dapat memenuhi target produksi dalam waktu yang telah ditentukan. Permasalahan yang terjadi dalam perusahaan ini yaitu terdapat beban kerja yang tidak seimbang maka terjadi 2 area yang mengalami bottleneck yaitu area shotblast dan area painting. Hal tersebut mengakibatkan tidak tercapainya target produksi sehingga tidak dapat memenuhi permintaan konsumen.Metodologi yang digunakan adalah Theory of Constraint dan pendekatan Simulasi. Langkah pertama yang dilakukan ialah mengumpulkan data waktu proses produksi dan transportasi yang dilakukan selama 30 kali pengamatan. Kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan analisis Theory of Constraint untuk mengetahui area atau mesin mana saja yang mengalami bottleneck. Hasil perhitungan Theory of Constraint tersebut menjadi dasar dalam membangun model usulan menggunakan simulasi.Dari hasil pembangunan model awal simulasi diketahui bahwa hasil output produksi pompa FSA tidak mencapai target produksi. Setelah itu dilakukan pengembangan model skenario untuk dipertimbangkan sebagai model usulan. Berdasarkan perbandingan model awal dan model usulan dari segi hasil output produksi, maka didapatkan model usulan terbaik adalah model usulan IV dimana pada usulan ini menambahkan 1 mesin shotblast dan pengalokasian 1 operator dari area machining ke area shotblast, penambahan jam kerja 2 jam per bulan serta pemindahan 1 operator dari area shell mould BC ke area painting. Hasil model usulan ini meningkatkan 3,89 %.
P PT. Ebara Indonesia was established in 1980 in Jakarta, is the first domestic manufacturer of water pumps in Indonesia. PT. Ebara Indonesia producing a variety of models and sizes of water pump, but the most demanded product is FSA model water pump so that the FSA Model should increase the production capacity from time to time in order to fulfill production targets in the allotted time. The problems that occurred in this company that there are 2 areas that experienced the bottleneck, that are shotblast area and painting area. That matter is causing the production targets is not achieved and the company can not meet the consumer demands.The methodology used is the Theory of Constraint and Simulation approach. The first step taken is to collect time data production and transportation process that performed for 30 times observation. Then the data is processed by using the Theory of Constraint analysis to determine which area or machine that has a bottleneck. The result of calculation of the Theory of Constraint will be the basis in building the proposed model using simulation.From the results of the initial model is known that the FSA pump produciton output results did not achieve production targets. After that, make the development scenario models to be considered as a proposed model. Based on the comparison of the initial model and all of the proposed model in terms of production output results, obtained the best proposed model is model IV which is proposed the change in addition 1 shotblast machine and moving 1 operator from machining area to shotblast area, addition working hours to 2 hours / month, and moving 1 operator from shell mould BC area to painting area. The result of this proposed model can increase 3,89 %.