DETAIL KOLEKSI

Kesesuaian undang-undang (uu) nomor 17 tahun 2016 atas sanksi tambahan kebiri kimia tanpa rehabilitasi (studi putusan nomor 858/pid.sus/2022/pn bjm)


Oleh : Syafira Aulia Arinda Putik

Info Katalog

Penerbit : FH - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Maria Silvya Elisabeth Wangga

Kata Kunci : Juvenile Law, Crime of Copulation, Additional Sanction of Chemical Castration, Without Rehabilitatio

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_SK_SHK_010002100394_Halaman-Judul.pdf 10
2. 2025_SK_SHK_010002100394_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2025_SK_SHK_010002100394_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_SK_SHK_010002100394_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2025_SK_SHK_010002100394_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2025_SK_SHK_010002100394_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_SK_SHK_010002100394_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2025_SK_SHK_010002100394_Bab-1.pdf
9. 2025_SK_SHK_010002100394_Bab-2.pdf
10. 2025_SK_SHK_010002100394_Bab-3.pdf
11. 2025_SK_SHK_010002100394_Bab-4.pdf
12. 2025_SK_SHK_010002100394_Bab-5.pdf
13. 2025_SK_SHK_010002100394_Daftar-Pustaka.pdf
14. 2025_SK_SHK_010002100394_Lampiran.pdf

P Pelaku tindak pidana persetubuhan dalam Putusan Nomor 858/Pid.Sus/2022/PN BJM hanya dijatuhi hukuman oleh hakim berupa pidana pokok serta sanksi tambahan berupa tindakan kebiri kimia tanpa disertai rehabilitasi, mendasar pada ketentuan Pasal 81A ayat (3) Undang-Undang (UU) No. 17 Tahun 2016 telah jelas mengatur, penjatuhan sanksi kebiri kimia, disertai dengan rehabilitasi. Maka permasalahannya yaitu1) Bagaimana ketentuan sanksi tambahan kebiri kimia dan rehabilitasi terhadap pelaku persetubuhan dalam Putusan Nomor 858/Pid.Sus/2022/PN BJM menurut Undang-undang No 17 tahun 2016? 2) Apakah tujuan sanksi tambahan kebiri kimia tanpa rehabilitasi dalam Putusan Nomor 858/Pid.Sus/2022/PN BJM telah sesuai Undang-Undang Nomor 17 tahun 2016? Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, dilakukan wawancara sebagai pendukung, dan data diolah secara kualitatif, serta pengambilan kesimpulan menggunakan logika deduktif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa 1) Ketentuan sanksi tambahan kebiri kimia dan rehabilitasi terhadap pelaku persetubuhan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, telah jelas diatur dalam Pasal 81A Ayat (3) UU No. 17 tahun 2016; 2) Tujuan sanksi tambahan kebiri kimia tanpa rehabilitasi dalam Putusan Nomor 858/Pid.Sus/2022/PN BJM dianggap tidak sesuai Undang-Undang Nomor 17 tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, sebab sanksi tambahan berupa tindakan kebiri kimia tidak menyertakan rehabilitasi yang seharusnya menjadi satu kesatuan penting yang ada dalam Pasal 81A ayat (3) UU No. 17 tahun 2016.

T The perpetrator of the crime of sexual intercourse in Decision Number 858/Pid.Sus/2022/PN BJM was only sentenced by the judge in the form of basic punishment and additional sanctions in the form of chemical castration without being accompanied by rehabilitation, based on the provisions of Article 81A paragraph (3) of Law (UU) No. 17 of 2016 which clearly regulates, the imposition of chemial castration sanctions, accompanied by rehabilitation. So the problems are 1) How are the provisions of additional sanctions of chemical castration and rehablitation againts the perpetrators of sexual intercourse in Decision Number 858/Pid.Sus/2022/PN BJM according to Law No.17 of 2016? 2) Is the purpose of additional sanctions of chemical castration without rehabilitation in Decision Number 858/Pid.Sus/2022/PN BJM in accordance with Law Number 17 of 2016? The research method used is normative juridical, interviews ar conducted as supporting data, and the data is processed qualitatively, and conclusions are drawn using deductive logic. The result of the study illustrate that 1) The provisions of additional sanctions of chemical castration and rehabilitation againts the perpetrators of copulation are an inseparable unity, clearly regulated in Article 81A Paragraph (3) of Law No. 17 of 2016; 2) The purpose of additional sanctions of chemical castration without rehabilitation in Decision Number 858/Pid.Sus/2022/PN BJM is considered not in accordance with Law No. 17 of 2016 concerning Child Protection, because additional sanctions in the form of chemical castration do not include rehabilitation which should be an important unity in Article 81A paragraph (3) of Law No. 17 of 2016.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?