T Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana technology orientation,learning orientation, dan entrepreneurial orientation berpengaruh terhadap firmperformance perhotelan di Kabupaten Badung Bali, baik secara langsung maupunsecara tidak langsung yang dimediasi absorptive capacity.Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Survei dilakukan kepada 340responden yang menjabat minimal posisi manajer dari 120 hotel bintang dua,bintang tiga dan bintang empat di Kabupaten Badung Bali. Analisis data dilakukanmenggunakan Structural Equation Model dengan AMOS.Hasil penelitian menunjukkan bahwa technology orientation, learning orientation,dan entrepreneurial orientation yang dilakukan manajemen hotel memilikihubungan yang kuat dan pengaruh yang signifikan terhadap firm performance padaindustri perhotelan di Kabupaten Badung Bali. Namun entrepreneurial orientationmenunjukkan pengaruh yang lebih signifikan terhadap firm performance ketikadimediasi oleh absorptive capacity. Hal ini berbeda dengan technology orientationdan learning orientation yang menunjukkan pengaruh yang kurang signifikanterhadap firm performance ketika dimediasi oleh absorptive capacity. Maka dapatdisimpulkan bahwa peran absorptive capacity adalah partially mediating. Hasilpenelitian juga menunjukkan bahwa secara total, entrepreneurial orientationmenjadi kontributor terbesar terhadap firm performance, yang diikuti olehtechnology orientation sebagai kontributor terbesar kedua, lalu learning orientationsebagai kontributor paling kecil. Simpulan ini menunjukkan bahwa industriperhotelan dapat secara maksimal meningkatkan firm performance- nya denganpeningkatan absorptive capacity, dimana dimensi realized absorptive capacitymenjadi kontibutor yang lebih dominan dibandingkan dengan dimensi potentialabsorptive capacity.Keterbatasan penelitian yaitu responden yang dikumpulkan hanya dari hotelbintang dua hingga empat, terkonsentrasi pada satu kabupaten saja, dan hanyamengambil tiga responden dari setiap objek hotel yang diteliti.Implikasi penelitian ini memberikan rekomendasi bahwa perusahaan dapatmeningkatkan firm performance melalui peningkatan technology orientation,learning orientation, entrepreneurial orientation dan absorptive capacity denganmemberlakukan fleksibilitas jam kerja bagi karyawan dan manajemen tidak terlalucepat mengambil keputusan yang berhubungan dengan ketidakpastian pasar sertabersikap responsive terhadap perkembangan teknologi.