DETAIL KOLEKSI

Uji sitotoksisitas ekstrak kulit dalam buah lontar (borassus flabellifer L.) terhadap fibroblas

3.0


Oleh : Risha Nadira Tyatana

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.07 RIS u

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Janti Sudiono

Subyek : Herbs - Therapeutic use

Kata Kunci : extract, palmyra palm, cytotoxicity, fibroblast, MTT.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TA_KG_040001700134_Halaman-Judul.pdf 13
2. 2021_TA_KG_040001700134_Lembar-Pengesahan.pdf 4
3. 2021_TA_KG_040001700134_Bab-1-Pendahuluan.pdf 4
4. 2021_TA_KG_040001700134_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf 13
5. 2021_TA_KG_040001700134_Bab-3-Kerangka-teori,-konsep,-dan-hipotesis.pdf 2
6. 2021_TA_KG_040001700134_Bab-4-Metode-penelitian.pdf 12
7. 2021_TA_KG_040001700134_Bab-5-Hasil-penelitian.pdf 11
8. 2021_TA_KG_040001700134_Bab-6-Pembahasan.pdf 4
9. 2021_TA_KG_040001700134_Bab-7-Kesimpulan-dan-saran.pdf
10. 2021_TA_KG_040001700134_Daftar-pustaka.pdf 7
11. 2021_TA_KG_040001700134_Lampiran.pdf

L Latar Belakang: Tanaman obat atau tanaman herbal semakin berkembang dan marak digunakan oleh masyarakat. Obat herbal dapat dijadikan sebagai alternatif untuk pencegahan dan pengobatan penyakit kronis, degeneratif maupun kanker. Kulit bagian dalam buah lontar diketahui memiliki aktivitas antimikotik dan antiproliferatif terhadap tumor. Penggunaan obat alternatif dianggap aman apabila tokisitasnya terhadap sel normal rendah. Hingga saat ini belum ada penelitian uji sitotoksisitas ekstrak kulit dalam buah lontar terhadap sel normal. Sel normal yang dapat digunakan sebagai uji sitotoksisitas adalah fibroblas. Tujuan: Untuk mengetahui efek sitotoksisitas ekstrak kulit dalam buah lontar (Borassus flabellifer L.) terhadap fibroblas. Metode: Pembuatan ekstrak kulit dalam buah lontar dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% selanjutnya dilakukan pengenceran sehingga didapat ekstrak kulit dalam buah lontar konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125% dan 1,56%. Uji sitotoksisitas dilakukan dengan metode MTT untuk melihat viabilitas fibroblas. Fibroblas diuji menggunakan kontrol perlakuan berbagai variasi konsentrasi ekstrak kulit dalam buah lontar, kontrol positif dan kontrol negatif lalu dilakukan pengamatan selama 24 dan 48 jam. Pembacaan nilai absorbansi dilakukan menggunakan microplate reader dengan panjang gelombang 570 nm. Hasil: Konsentrasi 1,56% ekstrak kulit dalam buah lontar pengamatan 24 jam diklasifikasikan sebagai toksik ringan terhadap fibroblas. Konsentrasi 3,125%, 6,25%, 12,5% dan 25% ekstrak kulit dalam buah lontar pada pengamatan 24 jam diklasifikasikan sebagai toksik sedang terhadap fibroblas. Konsentrasi 50% ekstrak kulit dalam buah lontar pengamatan 24 jam diklasifikasikan sebagai toksik berat terhadap fibroblas. Konsentrasi 1,56%, 3,125%, 6,25%, dan 12,5% ekstrak kulit dalam buah lontar pada pengamatan 48 jam diklasifikasikan sebagai toksik sedang terhadap fibroblas serta konsentrasi 25% dan 50% ekstrak kulit dalam buah lontar pada pengamatan 48 jam diklasifikasikan sebagai toksik berat terhadap fibroblas. Kesimpulan: Terdapat sifat toksik dari berbagai konsentrasi ekstrak kulit dalam buah lontar (Borassus flabellifer L.) pada pengamatan 24 dan 48 jam terhadap fibroblas.

B Background: Medicinal plants or herbal medicine are increasingly being developed and widely used by the community. Herbal medicine can be used as an alternative for the prevention and treatment of chronic, degenerative, and cancer diseases. B.flabellifer seed coat was reported to have an antimycotic activity and antiproliferative activity against a tumor. The use of alternative treatment is considered safe if its toxicity to the normal cell is low. However, there has been no research on cytotoxicity of Borassus flabellifer L. seed coat towards a normal cell. The normal cell that can be used for cytotoxicity tests was fibroblast. Aim: The aim of this study was to determine the cytotoxicity effect of palmyra palm fruit seed coat towards fibroblast. Method: The extract of palmyra palm fruit seed coat was done by maceration technique using 70% ethanol and diluted into 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, 3.125%, and 1.56% concentrations. The MTT method was performed to evaluate fibroblast viability. The fibroblasts were tested using various concentrations of palmyra palm fruit seed coat extract and the control group consisting of positive and negative control and were observed for 24 and 48 hours. The absorbance value was measured by a microplate reader at 570 nm. Results: The palmyra palm fruit seed coat extract at 1.56% concentration after 24 hours observation was classified as mild toxic to fibroblast. The palmyra palm fruit seed coat extract at 3.125%, 6.25%, 12.5%, and 25% concentrations after 24 hours observation were classified as moderately toxic to fibroblast. The palmyra palm fruit seed coat extract at 50% concentration after 24 hours observation was classified as severe toxic to fibroblast. The palmyra palm fruit seed coat extract at 1.56%, 3.125%, 6.25%, and 12.5% concentrations after 48 hours observation were classified as moderately toxic to fibroblast. The palmyra palm fruit seed coat extract at 25% and 50% concentrations after 48 hours observation were classified as severe toxic to fibroblast. Conclusion: There was toxicity effects of palmyra palm fruit (Borassus flabellifer L.) seed coat extract at various concentrations after 24 and 48 hours observation towards fibroblast.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?