Perencanaan sistem lumpur pemboran berbahan dasar air tawar pada formasi yang reaktif di sumur S lapangan T
T Tugas akhir ini membahas mengenai perencanaan sautu sistem lumpur pemboran di suatu sumur eksplorasi yang memiliki formasi reaktif dengan kandungan mineral clay antara 70-9-%. Data pendukung untuk formasi lapangan T ini, didapatkan melalui sumur-sumur offset sekitarnya. Pada perencanaan sistem lumpur pemboran pada sumur S di lapangan T, jenis lumpur yang akan digunakan adalah lumpur berbahan dasar air. Pemilihan lumpur pemboran merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu kegiatan pemboran karena formasi yang akan dibor akan berinteraksi langsung dengan fluida pemboran/lumpur. Pada trayek 17,5 dan 12,25 dengan kedalaman mencapai 2100 ft, lumpur yang digunakan adalah gel/water karena formasi yang dibor cukup dangkal dan pemboran termasuk cepat. Lumpur pada trayek ini berfungsi untuk mengatasi permasalahan sticky clay dan mengatasi kereaktifan formasi claystone. Pada trayek 8,5 yang merupakan zona potensi reservoir dengan kedalaman mencapai 3800 ft, akan digunakan jenis lumpur polimer berbahan dasar air. Polimer yang digunakan adalah Xanthan Gum dengan material lain seperti Natrium Klorida (NaCl) dan Partially Hydrolyzed Poly Acrylamide (PHPA) sebagai shale inhibitor. Kedua jenis lumpur tersebut diharapkan dapat mencegah masalah yang akan ditimbulkan oleh formasi yang reaktif. Sehingga kegiatan pemboran dapat berlangsung dengan biaya yang efisien dan hasil optimal.