Evaluasi dan optimasi pompa electric submersible pump dengan desain ulang untuk peningkatan laju produksi sumur npn#1 dan npn#2
S Suatu sumur minyak bumi yang sudah tidak memiliki kemampuan untuk memproduksikan fluida ke atas permukaan sepanjang masa produksinya atau sudah tidak memiliki tenaga dorong alami karena turunnya tekanan reservoir. Oleh karena itu untuk dapat tetap memproduksikan minyak dengan mempertahankan laju produksinya, solusinya dengan menggunakan pengangkatan buatan (artificial lift). Pengangkatan buatan memiliki beberapa macam jenis yang sering ditemukan pada lapangan minyak, salah satunya yang ialah Electric Sumbersible Pump (ESP) yang digunakan untuk meningkatkan produksi pada sumur tua agar sumut tersebut mampu untuk berproduksi kembali secara maksimal. ESP merupakan pompa sentrifugal yang bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Penelitian ini dilakukan pada Desa Kawengan pada lapangan NPN yang dimana terdapat dua sumur, dalam pemilihan penggunaan pompa ESP pada lapangan tersebut berdasarkan teknis maupun kondisi sumur. Untuk dapat mempertahankan kinerja pompa ESP selama masa penggunaannya perlunya dilakukan evaluasi dan perencanaan pompa ESP. Yang dimana dengan mengevaluasi pompa ESP dapat menentuk pompa tersebut masih bekerja secara optimal dan efisien atau sudah tidak lagi dengan penentuan produktivitas sumur dengan menggunakan metode IPR Composite. Apabila pompa tersebut sudah tidak bekerja secara maksimal dan efisien, maka dilakukannya perencanaan pengoptimalan pompa untuk dapat meningkatkan kinerja pompa ESP tersebut secara maksimal dan dapat meningkatkan laju produksi pada sumur NPN#1 dan NPN#2.Penelitian tugas akhir ini yang menggunakan data bersifat sekunder yang dimana sumur NPN#1 dan NPN#2 sudah berjalan produksinya dengan menggunakan pompa ESP. Sudah pernah dilakukannya optimasi, lalu pada penelitian ini akan mengoptimasi kedua sumur tersebut dengan menggunakan cara yang berbeda dengan sebelumnya. Pada tugas akhir ini dimana peneliti akan melakukan olah data sumur untuk mengevaluasi sumur NPN#1 dan NPN#2 yang dimana kedua sumur tersebut sudah tidak bekerja secara maksimal, karena kedua sumur memiliki nilai efisiensi volumetrik sebesar 59.65% dan 41% yang sudah dibawah rata-rata standar keefisiensian pompa. Hal tersebut terjadi karena pompa terpasang yang digunakan sudah cukup sangat lama untuk memproduksikan minyak.Dilakukannya pengoptimasian pada sumur NPN#1 dan NPN#2 dengan mengubah posisi Pump Seth Depth (PSD) sebesar 100 ft di atas top perforation dan batasan ketinggian nilai Fluid Over Pump (FOP) sebesar 550 ft dengan ketentuan rule of thumb. Didapatkan hasil pengoptimasian sumur NPN#1 dan NPN#2 dilakukannya pergantian tipe pompa menjadi lebih besar karna kenaikkannya nilai laju alir pada proses pengoptimasian. Kenaikkan laju alir pengoptimasian pada sumur NPN#1 dari 542.8 bfpd menjadi 1330 bfpd dan sumur NPN#2 dari 160.2 bfpd menjadi 507 bfpd, dengan menggunakan pompa baru dengan tipe IND-1300 60 Hz untuk sumur NPN#1 dan IND-675 60 Hz untuk sumur NPN#2. Lalu dilakukannya perhitungan peralatan pendukung ESP lainnya seperti motor, cable, switchboard dan transformer agar pompa ESP dapat bekerja secara optimal.
A A petroleum well that no longer has the ability to produce fluid above the surface throughout its production life or has no natural thrust due to a drop in reservoir pressure. Therefore, to be able to continue producing oil by maintaining its production rate, the solution is to use artificial lift. Artificial lifting has several types that are often found in oil fields, one of which is the Electric Sumbersible Pump (ESP) which is used to increase production in old wells so that the North Sumatra is able to produce again optimally. ESP is a centrifugal pump that works by converting electrical energy into mechanical energy. This research was conducted in Kawengan Village in the NPN field where there are two wells, in the selection of the use of ESP pumps in the field based on technical and well conditions. To be able to maintain the performance of the ESP pump during its useful life, it is necessary to evaluate and plan the ESP pump. Which by evaluating the ESP pump can determine that the pump is still working optimally and efficiently or is no longer with the determination of well productivity using the IPR Composite method. If the pump is no longer working optimally and efficiently, a pump optimization plan is carried out to be able to improve the performance of the ESP pump optimally and can increase the production rate in NPN#1 and NPN#2 wells.This final project research using secondary data where NPN#1 and NPN#2 wells have been running production using ESP pumps. Optimization has been done, then this study will optimize the two wells using a different way from before. In this final project where researchers will process well data to evaluate NPN # 1 and NPN #2 wells where the two wells are no longer working optimally, because both wells have volumetric efficiency values of 59.65% and 41% which are below the average pump efficiency standard. This happens because the installed pump used is long enough to produce oil.Optimization was carried out on NPN#1 and NPN#2 wells by changing the position of the Pump Seth Depth (PSD) by 100 ft above the top perforation and limiting the height of the Fluid Over Pump (FOP) value by 550 ft with the rule of thumb provisions. The results of optimizing NPN#1 and NPN#2 wells were obtained by changing the pump type to be larger because of the increase in the flow rate value in the optimization process. Increase the optimization flow rate in NPN#1 wells from 542.8 bfpd to 1330 bfpd and NPN#2 wells from 160.2 bfpd to 507 bfpd, using new pumps with IND-1300 60 Hz type for NPN#1 well and IND-675 60 Hz for NPN#2 well. Then the calculation of other ESP supporting equipment such as motors, cables, switchboards and transformers is carried out so that the ESP pump can work optimally.