DETAIL KOLEKSI

Pengkajian dan evaluasi perencanaan instalasi pengolahan air minum Benteng Kotamadya Daerah Tingkat II Jambi


Oleh : Bambang Darumono P.B.

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 1994

Pembimbing 1 : Poedjastanto

Pembimbing 2 : Setijati H.E.

Subyek : Drinking water treatment

Kata Kunci : drinking water, hydraulic calculations, Batanghari river

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 1994_TA_STL_16186003_Halaman-Judul.pdf
2. 1994_TA_STL_16186003_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 1994_TA_STL_16186003_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 1994_TA_STL_16186003_Bab-2_Metodologi.pdf
5. 1994_TA_STL_16186003_Bab-3_Tinjauan-Pustaka.pdf
6. 1994_TA_STL_16186003_Bab-4_Gambaran-Daerah-Studi.pdf
7. 1994_TA_STL_16186003_Bab-5_Perencanaan-dan-Hasil....pdf
8. 1994_TA_STL_16186003_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
9. 1994_TA_STL_16186003_Daftar-Pustaka.pdf
10. 1994_TA_STL_16186003_Lampiran.pdf

M Menyediakan air minum yang memenuhi syarat kesehatan tidaklah mudah, karena penggunaan air ’oleh masyarakat akan meningkat sesuai laju pertumbuhan. Pada prinsipnya yang digunakan sebagai air minum harus memenuhi syarat fisik, kimia dan bakteriologi. Untuk Pengkajian dan Evaluasi dilakukan pada Instalasi air minum Benteng Kotamadya Jambi, dengan air baku sungai Batanghari.Instalasi Benteng Terletak di kampung Bronie di bangun pada masa Colonial Belanda pada tahun 1928, dengan kapasitas 26 liter/detik. Setelah mengalami renovasi mulai Juli 1990 sampai dengan Desember 1992, kapasitasnya meningkat menjadi 220 1/dtk.Instalasi air minum Benteng tersebut perlu Pengkajian dan Evaluasi dari sistem kinerja dan kemampuan instalasi berdasarkan disain saat itu.Melalui Perbandingan pada perhitungan hidrolis teoritis dan fakta lapangan secara umum didapatkan hasil bahwa secara keseluruhan, IPA Benteng terbukti dapat mengolah air baku pada kapasitas minimum 154 l/dtk, dan secara analitis diperkirakan dapat mengolah air baku sungai Batanghari pada kapasitas 265 1/dtk tanpa kesulitan, dalam arti mampu mencapai standar kualitas air minum yang ditetapkan dengan PERMENKES NO : 416/MENKES/PER/IX/1990.

P Providing drinking water that meets health requirements is not easy, because the community's use of water will increase according to the growth rate. In principle, what is used as drinking water must meet physical, chemical and bacteriological requirements. The Assessment and Evaluation is carried out at the Jambi Municipal Fortress drinking water installation, with raw water from the Batanghari river.Fortress Installation Located in the village of Bronie, it was built during the Dutch Colonial era in 1928, with a capacity of 26 liters / second. After undergoing renovations from July 1990 to December 1992, the capacity was increased to 220 1 / sec.The Benteng drinking water installation needs an assessment and evaluation of the performance system and installation capability based on the current design.Through a comparison of theoretical hydraulic calculations and general field facts, the results show that overall, IPA Benteng is proven to be able to process raw water at a minimum capacity of 154 l / sec, and analytically it is estimated that it can treat the Batanghari river raw water at a capacity of 265 1 / sec without difficulty. , in the sense of being able to achieve the standard of drinking water quality as stipulated by the PERMENKES NO: 416 / MENKES / PER / IX / 1990.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?