DETAIL KOLEKSI

Analisis kandungan logam berat Pb udara ambien dan rumput akibat emisi kendaraan bermotor berbahan bakar bensin di Jl.M.H.Thamrin dan kaitannya dengan bensin bebas timbal 1 juli 2001


Oleh : Sari Aprida

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2002

Pembimbing 1 : Wahyudi W.

Pembimbing 2 : E. Budihardjo

Subyek : Air - Quality control;Air pollution

Kata Kunci : lead, ambient air quality, environmental pollutant source

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2002_TA_STL_08297049_Halaman-Judul.pdf
2. 2002_TA_STL_08297049_Bab-1.pdf
3. 2002_TA_STL_08297049_Bab-2.pdf
4. 2002_TA_STL_08297049_Bab-3.pdf
5. 2002_TA_STL_08297049_Bab-4.pdf
6. 2002_TA_STL_08297049_Bab-5.pdf
7. 2002_TA_STL_08297049_Daftar-Pustaka.pdf 2
8. 2002_TA_STL_08297049_Lampiran.pdf

P Penggunaan Tetra Ethyl Lead (TEL) sebagai zat anti ketuk (knocking) bagi kendaraan berbahan bakar bensin menghasilkan polutan utama Pb (Pb = timah hitam =timbel) di udara ambien. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia. Oleh karena itu mulai 1 Juli 2001 Pemerintah menetapkan bensin bebas timbel untuk wilayah Jabotabek.Kualitas udara ruas jalan (road side) adalah kualitas udara yangmenggambarkan emisi kendaraan bermotor di sepanjang ruas jalan tersebut dan merupakan sumber pencemar bagi lingkungan tetapi bukan menggambarkan kondisi udara ambien di suatu wilayah (Rax, 1997). Penelitian dilakukan di Jalan MH. Thamrin Jakarta Pusat yang tergolong ruas jalan padat kendaraan bermotor selama 3 hari dengan lokasi penelitian untuk udara ambien yaitu 2 titik. Lokasi pertama yaitu bundaran Hotel Indonesia (HI) dan kedua yaitu bundaran Bank Indonesia (BI) dengan waktu pengukuran 2 kali yaitu pagi dan sore.Lokasi sampel untuk rumput yaitu 5 titik sepanjang ruas jalan MH. Thamrin. Logam Pb pada udara di serap oleh larutan penyerap HN03 lalu di analisis dengan menggunakan AAS. Logam Pb pada sampel rumput dilakukan destruksi terlebih dahulu kemudian dianalisis dengan AAS. Hasil pengukuran dan perhitungan konsentrasi Pb udara di bandingkan dengan baku mutu udara menurut PP No. 41Fatlun1999. Baku mutu untukparameter Pb sebesar 0,002 mg/m3 atau 2 µg/m3. Dari hasil pengukuran diketahui bahwa konsentrasi Pb tertinggi terletak dibundaran BI yaitu 0,0358 mg/m3 dan konsentrasi terendah terletak di bundaran HI yaitu0,0096 mg/m3. Setelah dikonversi ke dalam waktu pengukuran baku mutu dengan menggunakan rumus Canter diperoleh bahwa konsentrasi Pb di kedua tempat telah melewati baku mutu. Nilai tertinggi dan terendah konsentrasi Pb menjadi 0,0199 mg/m3 dan 0,0053 mg/m3. Analisis logam Pb pada rumput diperoleh bahwa rumput kontrol memiliki rata-rata kadar Pb yang sangat rendah bahkan tidak ada sama sekali, sedangkan rumput yang telah tertanam di Jalan MH. Thamrin memiliki kadar Pb antara16,24 mg/kg s.d 66,81 mg/kg dan rumput yang sengaja diletakkan di lokasi memilikikadar Pb antara 13,17 mg/kg s.d 37,62 mg/kg. Adanya Pb pada rumput merupakan indikator bahwa Pb secara tidak langsung dapat masuk ke dalam tubuh manusia jika rumput yang mengandung Pb termakan temak. Berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan regresi linear sederhana dapat dilihat bahwa konsentrasi Pb lapangan dan perhitungan/teoritis sangat kuat dan positif dipengaruhi oteh jumlah kendaraan bermotor berbahan bakar bensin yaitu dengan nilai koefisien korelasi ( r) diatas 0,5.Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu bahwa Pb masih ada di lingkungan.Hal ini mungkin disebabkan penurunan Pb pada bensin masih bertahap dan persistensi togam Pb yang relatif lama berada di lingkungan. Mengganti TEL dengan zat lainnya yang lebih ramah lingkungan oirasakan sangat perlu untuk menaikkan angka oktan. Selain itu dari pihak masyarakat sendiri harus mendukung pemerintah dalam memperbaiki kualitas udara seperti melakukan pemeriksaan dan perawatan kendaraan secara berkala.

T The use of Tetra Ethyl Lead (TEL) as an anti knock additive in fossil fuel vehicles, produce lead as a main pollutant in ambient air. Lead can cause health disturbances in human beings directly or undirectly. Because of that issue, the government decided to introduce lead free fuel for Jabotabek area from July 1st 2001.The road side air quality is determined by the quality of motor vehicles emission along the road side and can be categorized as an environmental pollutant source but does not represent the ambient air quality in that areas (Rax, 1997).Research was conducted at the most crowded area, in this case JI. MH. Thamrin, Central Jakarta for three days at two different sampling points. The first point at the Hotel Indonesia (HI) traffic circle, and the second one was at the Bank Indonesia(BI) traffic circle during the morning and afternoon. Grass was also collected at five different points along JI. MH. Thamrin. To measure lead in ambient air, air samples were absorbed in HNQ3 solution and further processed before analyzing its concentration byAAS. The lead concentration contained in the grass was initiated by treatment followed by AAS analysis. Then the measured and calculatied results of lead in the ambient air was compared to the air standards according to PPi No. 41Tahun1999. The standard for leadis 0,002 mg/m3 or 2 µg/m3•• The highest concentration af ead was located a BI traffic circle (0,0358mg/m3) and the lowest at ~I traffic eirel.e (Oi0096 mg/m3). After conversion using the canter formula, the lead concentration in ttiose two areas exceeded the quality standard. The final results of lead concentration were 0,0199 mg/m3 the highest and 0,0053 mg/m3 the lowest. The average lead concentrations for the grass control samples was very low or none at all. But for the grass at JI. MH. Thamrin, the lead concentration range was16,24 mg/kg - 66,81 mg/kg and for the grass that placed on purpose at location has a lead concentration ranging from 13,17 mg/kg - 37,62 mg/kg. The lead contained in the grass from the polluted areas showed that the lead could undirectly be inserted in the human body through livestock, that have eaten the lead polluted grass. Based on the statistical analysis using a simple linear regression shows that between lead concentration from field measurements and theoretical calculations was strongly relatied between the volume of motor vehicles, with a correlation coefficient ( r) above 0,5.The conclusion from this research is that the air around JI. MH. Thamrin still contains lead. The reason for this could be that the reduction of lead in fossil fuel was still carried out in phases. Due to its long persistence in the environment air samples still contain lead. Replacing TEL with other additive more environmental friendly to obtain a high value of fuel octane is felt necessary. In order to support the government in its efforts to increase the air quality, automobile owners should keep a rigid vehicle maintenance program including regular vehicle check ups.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?