DETAIL KOLEKSI

Perbandingan potensi hambat tumbuh madu arab dan madu kapuk terhadap bakteri streptococcus mutans serotip c dan d (laporan penelitian)

1.0


Oleh : Farah Kamalia

Info Katalog

Nomor Panggil : 612.015 FAR p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2007

Pembimbing 1 : Dr. drg. Melanie S. Djamil, M. Biomed.

Pembimbing 2 : drg. Anna Musdhalifah

Subyek : Dentistry - Biochemistry

Kata Kunci : arabian and kapok honey, hydrogen peroxide, growth inhibition, s.mutans

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2007_TA_KG_04003075_Halaman-Judul.pdf
2. 2007_TA_KG_04003075_Bab-1.pdf
3. 2007_TA_KG_04003075_Bab-2.pdf
4. 2007_TA_KG_04003075_Bab-3.pdf
5. 2007_TA_KG_04003075_Bab-4.pdf
6. 2007_TA_KG_04003075_Bab-5.pdf
7. 2007_TA_KG_04003075_Bab-6.pdf
8. 2007_TA_KG_04003075_Bab-7.pdf
9. 2007_TA_KG_04003075_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2007_TA_KG_04003075_Lampiran.pdf

M Madu merupaakn bahan alam bernutrisi dan bernilai gizi tinggi yang memiliki sifat antimikroba. Sifat antimikroba dalam madu secara variatif didapat dari Hâ‚‚Oâ‚‚ yang dibentuk secara enzimatis dalam madu sehingga didapatkan perbedaan potensi hambat tumbuh bakteri kariogenik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan potensi hambat tumbuh bakteri Streptococcus mutans serotip c dan d antara madu Arab dan madu kapuk. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan 72 sampel madu Arab dan madu kapuk dengan konsentrasi pengenceran 90%, 80%, 70%, 60%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125% yang akan ditetesi bakteri S. mutans serotip c dan d. Pada penelitian ini digunakan madu dengan konsentrasi 100% sebagai kontrol negatif dan kontrol positifnya adalah media BHIY yang ditetesi bakteri yang sama. Kemudian seluruh sampel dan kontrol diinkubasi selama 3x24 jam. Kemudian dilihat adanya pertumbuhan S. mutans. Untuk mengetahui adanya pertumbuhan S. mutans dilakukan pewarnaan gram dan pembenihan kembali pada media TYBS-20. Hasil: Pada uji sensitivitas, seluruh sampel madu Arab dengan bakteri S.mutans serotip c dan d didapat hasil positif. Kontrol negatif pada madu arab adalah positif dan kontrol negatifnya adalah negatif, hal ini menunjukkan bahwa madu arab memiliki keampuan bakterisid. Sedangkan madu kapuk memiliki kemampuan bakteriostatik, walaupun saat pembenihan kembali pada media agar terlihat hasil yang positif tetapi secara mikroskopis terlihat berkurangnya kepada pertumbuhan bakteri dari konsentrasi yang tinggi ke rendah. Kesimpulan: Madu Arab memiliki potensi hambat tumbuh bakteri yang lebih baik terhadap bakteri S. mutans serotip c dan d.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?