DETAIL KOLEKSI

Verifikasi kewajaran hydrocarbon accounting pada sistem pipa open acccess EJGP


Oleh : Mildo Hasoloan Nainggolan

Info Katalog

Subyek : Hydrocarbon reservoirs

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Putu Suarsana

Pembimbing 2 : Suryo Prakoso

Kata Kunci : hydrocarbon accounting, software flow quantity assurance, quantity guarantee, discrepancy, linepack.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TS_MTP_171160016_Halaman-Judul.pdf
2. 2016_TS_MTP_171160016_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2016_TS_MTP_171160016_BAB-1_Pendahuluan.pdf
4. 2016_TS_MTP_171160016_BAB-2_Kajian-Pustaka.pdf
5. 2016_TS_MTP_171160016_BAB-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2016_TS_MTP_171160016_BAB-4_Analisis-Pembahasan.pdf
7. 2016_TS_MTP_171160016_BAB-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2016_TS_MTP_171160016_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2016_TS_MTP_171160016_Lampiran.pdf

S Sistem Pipa East Java Gas Pipeline (EJGP) merupakan sistem pipa open access untuk menyalurkan ±300 MMSCFD Gas Bumi dari lapangan-lapangan yang dioperasikan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) di perairan Jawa Timur dengan panjang pipa ±440 Km offshore dan onshore sampai ke plant gate konsumen Pembangkit Listrik, Pupuk dan Industri di area Gresik. Jumlah Gas Bumi yang dikirim oleh para shipper akan dimampatkan di pipa, diserap konsumen di darat dan sebagian kecil menjadi unaccounted gas termasuk losses yang dihitung dalam 24 jam atau bulanan. Selisih jumlah Gas berdasarkan perhitungan dibandingkan dengan aktual (Mass Balance) disebut Discrepancy yang oleh BPH Migas dibatasi maksimum ±0.85%, yang akan dikendalikan oleh operator pipa tersebut dan dibebankan secara proporsional terhadap masing-masing shipper. Besaran discrepancy harus bisa dipertanggung jawabkan terhadap audit dan akan mempengaruhi pendapatan negara dan investor, bahkan untuk lapangan Migas yang baru berproduksi dapat menjadi pertimbangan apakah akan menyalurkan produksinya melalui pipa tersebut atau memilih untuk membangun pipa baru. Dalam penelitian ini dilakukan verifikasi dan validasi Hydrocarbon accounting di Sistem Pipa EJGP dengan dibantu oleh perangkat Software Flow Quantity Assurance (Metode Penentuan Akurasi dan/atau Presisi Aliran Neraca Material Pada Proses dalam Bidang industry Migas) yang pada prakteknya di lapangan dapat terhubung dengan alat ukur di sistem pipa untuk dimonitor setiap saat dan langsung dapat dilakukan penyesuaian kondisi operasi untuk meminimalkan discrepancy. Verifikasi terlebih dahulu dilakukan terhadap alat ukur yang ada di titik inlet Gas Bumi dan di titik outlet ke konsumen. Setelah didapatkan data yang cukup maka secara empirik dapat diambil suatu baseline baru yang dapat dijadikan acuan maximum allowable discrepancy pada Sistem Pipa EJGP. Data yang digunakan selain dimensional pipa adalah konfigurasi sistem perpipaan seluruh jaringan, data sekunder pada bulan September -Oktober 2013 berupa flowrate, tekanan dan temperatur Gas Bumi hasil pembacaan alat ukur, serta komposisi Gas Bumi yang berasal dari lapangan shipper kemudian hasil verifikasi dibandingkan dengan hasil perhitungan yang sudah dilakukan oleh Pertamina Gas sebagai operator. Metode yang diterapkan adalah studi literatur tentang permasalahan sejenis, pengumpulan data-data dan penyaluran gas pada sistem pipa EJGP. Berdasarkan data-data yang ada dibuat suatu model sesuai kondisi lapangan untuk memudahkan verifikasi perhitungan dengan formula yang dimasukkan pada Software pengolahan data. Verifikasi dilakukan pertama tama dengan memastikan akurasi pembacaan alat ukur di titik pengiriman yaitu jenis Ultra Sonic Meter atau Orifice Meter serta di titik serah yang menggunakan jenis Orifice Meter sesuai dengan Standar yang diatur dalam American Gas Association Report. Kemudian dilakukan perhitungan volume Gas di pipa berdasarkan dimensi pipa, tekanan rata-rata dan temperatur rata-rata. Discrepancy merupakan perbandingan hasil perhitungan linepack dengan mass balance Gas Stock (initial fill, opening stock, quantity received, quantity delivered dan own use). Perbedaan hasil perhitungan Discrepancy oleh Pertagas/Operator dengan Software Flow Quantity Assurance berbeda sekitar ¬0.05% dapat diartikan bahwa perhitungan operator dapat diterima. Berdasarkan realisasi Discrepancy rata-rata di tahun 2017-2018 sekitar 0.54% maka Maximum Allowable Discrepancy ±0.85%, dapat ditinjau kembali untuk diturunkan. Gas dari Lapangan Sirasun Batur masih lebih ekonomis disalurkan menggunakan pipa existing walaupun menanggung Discrepancy/Losses sampai dengan 1% dibandingkan dengan membangun pipa baru sampai ke konsumen. Discrepancy semakin kecil apabila terdapat keseimbangan gas masuk dan keluar, artinya konsumen agar melakukan pengambilan Gas sesuai dengan nominasi yang disepakati.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?