DETAIL KOLEKSI

Perencanaan perhitungan sistem penyedia catu daya darurat menggunakan pengereman regreneratif mass rapid transit Jakarta


Oleh : Zulkifli Khoiru Zimam

Info Katalog

Subyek : Electrical circuit;Traffic signal preemption

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Chairul G.Irianto

Pembimbing 2 : Syamsir Abduh

Kata Kunci : regenerative braking, braking, emergency power supply

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TS_MTE_162012010001_Halaman-Judul.pdf -1
2. 2023_TS_MTE_162012010001_Lembar-Pengesahan.pdf 3
3. 2023_TS_MTE_162012010001_Bab-1_Pendahuluan.pdf 5
4. 2023_TS_MTE_162012010001_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf 21
5. 2023_TS_MTE_162012010001_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf -1
6. 2023_TS_MTE_162012010001_Bab-4_Pembahasan.pdf -1
7. 2023_TS_MTE_162012010001_Bab-5_Kesimpulan.pdf 2
8. 2023_TS_MTE_162012010001_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 2023_TS_MTE_162012010001_Lampiran.pdf 5

S Sumber daya listrik saat ini menjadi suatu kebutuhan sebagai catu daya utama untuk teknologi saat ini, tidak terkecuali MRT Jakarta. MRT Jakarta merupakan transportasi berbasis rel yang menggunakan catu daya listrik yang bersumber dari PLN. Pada saat catu daya utama dari PLN mati, operasional MRT Jakarta akan ikut mati. MRT Jakarta belum mempunyai suatu sistem catu daya darurat yang digunakan untuk mendorong kereta menuju stasiun selanjutnya untuk keperluan evakuasi penumpang. Dengan adanya penelitian ini, dapat diketahui apakah dengan adanya bangkitan energi dari pengereman regeneratif dapat dimanfaatkan untuk disimpan ke dalam baterai untuk keperluan catu daya darurat MRT Jakarta. Tujuan dengan adanya penelitian ini adalah untuk menghasilkan sistem catu daya yang independent. Penelitian ini menggunakan metode benchmark terhadap salah satu perusahaan dengan produk bernama TESS (Traction Energy Storage System). Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data primer melalui pengamatan langsung di lapangan dan data sekunder dan jurnal dan dokumen perusahaan. Berdasarkan data-data tersebut dikombinasikan antara rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung bangkitan energi pengereman regeneratif dengan data di lapangan untuk mencari besaran energi yang dibangkitkan. Besarnya energi regeneratif yang dibangkitkan didapatkan dan energi kinetik kereta yang diubah ke dalam bentuk energi listrik oleh motor traksi yang berubah fungsi menjadi generator. Berdasarkan data perhitungan bangkitan energi regeneratif kemudian diolah dan dikonversikan ke baterai yang dipasang di Gardu Traksi dan digunakan sebagai catu daya darurat kereta MRT Jakarta. Dari hasil perhitungan didapatkan besar energi regeneratif dalam 1 hari perjalanan kereta MRT jakarta sebesar 13.637,66 kWh, dimana dengan pengoperasian pengereman regeneratif terhadap 14 Trainset selama 4,17 jam dapat memenuhi 4 TESS yang dipasang disetiap Gardu Traksi MRT Jakarta (asumsi setiap Gardu Traksi terdapat 4 kereta).

E Electrical resources are currently a necessity as the main power supply for current technology, including the Jakarta MRT. MRT Jakarta is rail-based transportation that uses electric power supply sourced from PLN. When the main power supply from PLN goes out, Jakarta MRT operations will go down too. MRT Jakarta does not yet have an emergency power supply system that is used to push trains to the next station for passenger evacuation purposes. With this research, it can be seen whether the energy generated from regenerative braking can be used to be stored in batteries for emergency power supply for MRT Jakarta. The aim of this research is to produce an independent power supply system. This research uses a benchmark method against a company with a product called TESS (Traction Energy Storage System). The research began by collecting primary data through direct observations in the field and secondary data and company journals and documents. Based on these data, the formulas used to calculate the energy generation of regenerative braking are combined with data in the field to find the amount of energy generated. The amount of regenerative energy generated is obtained and the train's kinetic energy is converted into electrical energy by the traction motor which changes its function to become a generator. Based on the calculation data, regenerative energy generation is then processed and converted into batteries installed at the Traction Substation and used as an emergency power supply for MRT Jakarta trains. From the calculation results, it is found that the amount of regenerative energy in 1 day of MRT Jakarta train travel is 13,637.66 kWh, where by operating regenerative braking on 14 trainsets for 4.17 hours, it can fulfill the 4 TESS installed at each MRT Jakarta Traction Substation (assuming each Traction Substation has 4 trains).

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?