DETAIL KOLEKSI

Distribusi tegangan pada alat perangkai gerbong kereta api dengan menggunakan metode fotoelastisitas


Oleh : Arifin Halim

Info Katalog

Subyek : Photoelasticity - Computer programs

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Tono Sukarnoto

Pembimbing 2 : Soeharsono

Kata Kunci : stress distribution, coupler, photoelasticity, wagon.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TS_MTM_161140004_Halaman-Judul.pdf
2. 2016_TS_MTM_161140004_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2016_TS_MTM_161140004_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2016_TS_MTM_161140004_Bab-2_Landasan-Teori.pdf
5. 2016_TS_MTM_161140004_Bab-3_Metode-Penelitian.pdf
6. 2016_TS_MTM_161140004_Bab-4_Hasil-Penelitian-dan-Pembahasan.pdf
7. 2016_TS_MTM_161140004_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2016_TS_MTM_161140004_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2016_TS_MTM_161140004_Lampiran.pdf

K Kereta api merupakan sarana transportasi darat berbasis rel, sarana perkeretaapian terdiri dari lokomotif, gerbong, kereta, alai perangkai dan bogie. Gerbong digunakan untuk mengangkut barang (hasil tambang, container,dsb) yang mempunyai kapasitas angkut yang berbeda-beda dan setiap rangkaian terdiri dari lebih dari satu lokomotif dan satu gerbong atau lebih, Salah satu jenis gerbong untuk angkutan peti kemas atau angkutan rel yang dioperasikan soot ini adalah gerbong datar mempunyai kemampuan angkut maksimum sebesar 50 ton sehingga perlu diperhatikan kekuatan gerbong, bogie dan alat perangkai. Khususnya alat perangkai gerbong sebagai penghubung antar gerbon, harus mampu menerima beban tumbukan akibat pengererTin dan tarikan saat rangkaian gerbong berjalan, kejadian ini akan menimbulkan konintrasi tegangan yang tinggi pada alat perangkai tersebut sehingga perlu dilakukan analisis distribusi tegangan pada alat perangkai gerbong kereta api yang terbuat dari Baja cor dan mengacu pada standard AAR tipe E No.10 A. Penelitian ini menggunakan pendekatan uji eksperimental dengan metode fotoelastisitas dalam skala laboratorium. Pada hasil penelitian ini, tegangan kritis terjadi pada daerah yang mengalami momen terbesar yaitu pada daerah A. Model uji tersebut mampu menerima beban 200 ton sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Indonesia no.43 tahun 2010 tentang spesifikasi teknis gerbong serta mempunyai perbedaan hasil eksperimental dengan software inventor 6 — 10%.

- -The train is transportation based on railway, railway facilities consist of locomotives, wagons, coupler and boogie. The wagon is use to carry goods (mining goods, container, etc) which has different load capacities and each sets consists more than one locomotive and more than one wagon. One type of wagon for container transport or rail transport which operated is flat wagon, It has 50 tons maximum load capacity so it's need to note the strength of wagon, boogie and coupler. In particular coupler as a connector between wagon to waaons which should be able to accept the burden of collisions due to braking andection when the circuit wagons run, this incident will cause high stress concentration on the coupler so need to analyze the stress distribution on the coupler which made of steel cast and refers to the AAR Standard type E no.10. This study using photoelasticity method in laboratory scale. The result of this study is critical stress occurs on the highest momen, Area A. The test model were able to receive 200 tons load according to Indonesia Transportation Minister Decree no.43 year 2010 on the technical specifications of the wagons and the result also have different experimental results with Inventor about 6 — 10 %.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?