DETAIL KOLEKSI

Studi keandalan monitoring telekomunikasi data menggunakan serat optik dalam pengendalian operasi sistem tenaga listrik

4.0


Oleh : Aas Wasri Hasanah

Info Katalog

Subyek : Telecommunication;Optical fiber communication

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Tjandra Susila

Kata Kunci : connection system, power system, optical fiber

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TS_MTE_162071001_Halaman-Judul.pdf
2. 2012_TS_MTE_162071001_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2012_TS_MTE_162071001_Bab-1_Pendahuluan.pdf 5
4. 2012_TS_MTE_162071001_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2012_TS_MTE_162071001_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2012_TS_MTE_162071001_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf
7. 2012_TS_MTE_162071001_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2012_TS_MTE_162071001_Daftar-Pustaka.pdf 1

S Sistem tenaga listrik terus berkembang karena kebutuhan masyarakat terhadap tenaga listrik juga terus meningkat. Di Indonesia rasio elektrifikasi baru mencapai sekitar 60%, sehingga masih diperlukan pengembangan sistem tenaga listrik yang cukup besar untuk mencapai rasio elektrifikasi 100%. Sistem tenaga listrik di Indonesia yang terbesar adalah sistem interkoneksi Jawa Bali dengan beban puncak sekitar 18 000 MW dan menelan bahan bakar kira-kira Rp. 135 milyar per hari. Untuk mengendalikan sistem tenaga listrik yang besar seperti halnya sistem koneksi Jawa Bali diperlukan sarana telekomunikasi yang handal dan memadai agar data dan informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan operasi bisa didapat dengan cepat. Sarana teiekomunikasi untuk oengendalian operasi ini mula-mula adalah saluran telekomunikasi umum PTT (pos telegraf dan telephone), powerline carrier, telekomunikasi radio dan yang terakhir adalah serat optik. Sarana telekomunikasi powerline carrier daneraroptik merupakan sarana telekomunikasi yang praktis hanya P.4106,8 ususnya untuk sarana serat optik yang dipasang dalam kawat petir saluran nggi.

T The electric power system continues to develop because the community's need for electric power also continues to increase. In Indonesia, the electrification ratio has only reached around 60%, so it is still necessary to develop a large enough electric power system to achieve an electrification ratio of 100%. The largest electric power system in Indonesia is the Java-Bali interconnection system with a peak load of around 18 000 MW and a fuel consumption of approximately Rp. 135 billion per day. To control a large electric power system such as the Java Bali connection system, reliable and adequate telecommunications facilities are needed so that the data and information needed to make operating decisions can be obtained quickly. The telecommunication facilities for controlling this operation are firstly the PTT general telecommunication channel (telegraph post and telephone), powerline carrier, radio telecommunication and the last is optical fiber. Powerline carrier and aeroptics telecommunications facilities are telecommunications facilities that are practically only P.4106.8 in their intestines for fiber-optic facilities installed in high-channel lightning wires.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?