Hubungan asupan gizi dengan status gizi lanjut usia di Sasana Tresna Werdha
D Di Negara berkembang, jumlah lansia semakin bertambah setiap tahunnya. Meningkatnya usia harapan hidup menyebabkan lansia mengalami masalah kesehatan khususnya penyakit degeneratif yang mempengaruhi kualitas hidup lansia. Status kesehatan lansia dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain jumlah asupan gizi. Lansia dengan status gizi yang baik akaan sangat berpengaruh terhadap kualitas hidupnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menentukan hubungan asupan gizi dengan status gizi lansia di panti werdha. Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang, consecutive non random sampling digunakan hingga terkumpul 59 subjek penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 di Sasana Tresna Werdha Cibubur. Pengumpulan data untuk status gizi menggunakan kuesioner Mini Nutritional Assessment dan pencatatan makanan 3x24 jam. Untuk mencari hubungan antara asupan gizi, jenis kelamin, dan pendidikan dengan status gizi lansia digunakan uji Fisher dan untuk mencari hubungan antara usia, penyakit akut dalam 3 bulan terakhir dan IMT digunakan uji chi- square dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Terdapat hubungan bermakna antara IMT dengan status gizi lansia (p=0,001*). Demikian pula terdapat hubungan bermakna antara penyakit akut dalam 3 bulan terakhir terhadap status gizi lansia (p=0,000*). Sedangkan tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, pendidikan dan asupan gizi terhadap status gizi lansia (p>0,05). Kesimpulan hasil dari penelitian adalah tidak terdapat hubungan antara asupan gizi dengan status gizi lanjut usia.
I In developing countries, the number of elderly people is growing every year. Increased life expectancy causes elderly to experience health problems, especially degenerative diseases that affect the quality of life of the elderly. The health status of the elderly is influenced by various factors including the amount of nutrient intake. Elderly with good nutrition status akaan greatly affect the quality of life. The purpose of this study was to determine the relationship of nutritional intake with nutritional status of the elderly in the werdha home. The study used an observational study with cross sectional design, consecutive non-random sampling was used to collect 59 research subjects. This research was conducted in November 2014 at Sasana Tresna Werdha Cibubur. Data collection for nutritional status using Mini Nutritional Assessment questionnaire and food record 3x24 hours. To find correlation between nutritional intake, sex, and education with nutritional status of elderly used Fisher test and to find correlation between age, acute illness in last 3 months and IMT chi square test with significance level p <0,05. There was a significant association between BMI with nutritional status of elderly (p = 0,001 *). Similarly, there was a significant association between acute illness in the last 3 months on the nutritional status of the elderly (p = 0,000 *). While there is no correlation between age, sex, education and nutrient intake on nutritional status of elderly (p> 0,05). Conclusion of result of research is there is no relation between nutrient intake with old age nutrition status.