Usulan perbaikan kualitas dengan metode six sigma DMAIC (define, measure, analyze, improve, control) dan metode failure mode and effect analysis (FMEA) pada proses produksi laci lemari seri canali di PT.Sri Tokai Indonesia
P PT. Sri Tokai Indonesia merupakan perusahaan industri furniture. Produk yang dihasilkan berupa furniture yang terbuat dari kayu. Penelitian difokuskan pada pembuatan laci lemari seri Canali. Karena masih tingginya nilai persentase cacat, maka perusahaan perlu meningkatkan dan memperbaiki kualitas produk. Pemecahan masalah dilakukan dengan menerapkan metode Six Sigma, metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), merencanakan dan merancang alat bantu sebagai usulan perbaikan yang akan dilakukan. Nilai DPMO yang dimiliki perusahaan sebesar 43.441 dengan tingkat sigma sebesar 3,22 sigma. Masalah yang menjadi prioritas utama adalah cacat grepes pada proses shaper, cacat gunjit/goyang pada proses vacum, dan cacat pecah lubang pada proses drilling dengan nilai RPN masing-masing adalah 360, 280, dan 252. Usulan perbaikan dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk. Usulan perbaikan untuk mengatasi cacat grepes dengan mengganti veneer melapi dengan veneer linden yang memiliki kualitas lebih baik. Sedangkan usulan perbaikan untuk mengatasi cacat gunjit/goyang dengan membuat mal vacum rnenggunakan mesin press. Mal gunjit digunakan untuk pengecekan cacat gunjit setelah proses vacum. Usulan perbaikan untuk menangani cacat pecah pada lubang dengan membuat mal drilling. Dengan adanya usulan perbaikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk perusahaan. Berdasarkan hasil implementasi yang telah dilakukan, nilai DPMO yang dimiliki menjadi 16.161 dengan tingkat sigma sebesar 3,64.
P PT. Sri Tokai Indonesia is the company's furniture industry. The products produced in the form of furniture made of wood The study focused on the manufacture of drawers Canali series. Due to the high value of percentage defective, then the company needs to enhance and improve product quality. Problem solving was done by applying Six Sigma methods, methods of Failure Mode and Effect Analysis (TMEA), planning and designing tools as the proposed improvements will be done. DPMO value owned by the company amounted to 43. 441 with a sigma level of 3.22 sigma. The problem ws a top priority in the shaper process was flawed grepes (defect caused by surface of the wood due to uneven veneer), disability gunjit (defect caused by rocking wood) the vacuum process, and de i cts in the process of drilling a hole broke with RPN values are respectively 360, 280, and 2. Proposed improvements made to improve product quality. Proposed improvements to overcome the grepes (defect caused by surface of the wood due to uneven veneer) defect by replacing the melapi veneer with linden veneer that has better quality. While the proposed improvements to overcome the defects rocking with making vacuum tools using a press machine. Gunjit tools used for checking gunjit defects after vacuum process. Proposed improvements to handle the defects broke out in the hole by making the drilling tools. With the proposed improvements are expected to improve the quality of the company's products. Based on the results of implementation have been made, value of DPMO owned a 16. 161 with a sigma level of 3,64.