Desain interior Museum Kebudayaan Asmat di Kemayoran, Jakarta Pusat
J Jakarta merupakan Indonesia kecil dimana masyarakatnya terdiri dari berbagai suku, mulai dari wilayah barat sampai timur. Masyarakat wilayah timur berasal dari Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Masyarakat Papua memiliki beberapa suku, salah satu yang popular adalah masyarakat Suku Asmat, masyarakat Suku Asmat punya beragam kebudayaanyang masih kental dan dilestarikan hingga saat ini. Untuk memperkenalkan Suku Asmat di Jakarta. Maka diperlukannya Museum Kebudayaan Asmat sebagai sarana edukasi bagi masyarakat Jakarta pada umumnya. Museum kebudayaan tersebut memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan rencana program ruang, sirkulasi pengguna, perencanaan storyline dan penerapan konsep green design pada museum yang sesuai dengan SGD’s. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.Konsep desain interior Museum Kebudayaan Asmat terdiri atas tema “The progressive movement of Asmat†adalah sebuah konsep yang akan menampilkan dan menerapkan kebudayaan Suku Asmat yang primitif dan ikut berkembang seiring perubahan zaman. Citra yang ditampilkan adalah “warm, natural, and edutainmentâ€. Gaya museum ini adalah gaya kontemporer. Penerapan Sustainable Development Goals (SDG’s) yang berkaitan dengan desain interior museum adalah SDG’s No.4 memberikan informasi dengan menggabungkan teknologi yang sedang berkembang sehingga dapat menunjang kebutuhan dan aktivitas pengunjung baik disabilitas dan non-disabilitas untuk mendapatkan edukasi dan pengalaman yang sama. Sedangkan SDG’s No.17 berkaitan dengan Kerjasama antar Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Papua untuk melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan dari Suku Asmat kepada masyarakat yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya.
J Jakarta is a small Indonesia where the people consist of various tribes, from the western to the eastern region. The east part of Indonesia includes Bali, Sulawesi, East Nusa Tenggara, Maluku, and Papua. The Papuan people have several tribes. The most famous is the Asmat people. The Asmat people have a variety of prominent cultures preserved to this day. To introduce the Asmat Tribe in Jakarta, the Asmat Cultural Museum is necessary as an educational facility for Jakarta society. This cultural museum has several things that must pay attention to space program plans, user circulation, storyline planning, and application of the green design concept to museums according to SDGs. The method used in this research is descriptive qualitative.The interior design concept of the Asmat Cultural Museum implements the theme \"The progressive movement of Asmat.\" The culture of the Asmat tribe is primitive and has developed along with changing times. The image is warm, natural, and edutainment. The style of this museum is stylish and contemporary. The implementation of Sustainable Development Goals (SDGs) related to Museum interior design is SDG No. 4, providing information by combining technology that is developing so that it can support the needs and activities of visitors, both disabled and non-disabled, to gain education and experience the same one. Meanwhile, SDG No. 17 relates to cooperation between the Provinces of DKI Jakarta and Papua Province to preserve and introduce the culture of the Asmat Tribe to people living in Jakarta and its surroundings.