DETAIL KOLEKSI

Desain interior pusat kebudayaan Arab Saudi The King Abdulaziz Center (ithra) di Jakarta Selatan


Oleh : Imtinan Tarlan

Info Katalog

Penerbit : FSRD - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Resky Annisa Damayanti

Pembimbing 2 : Atridia Wilastrina

Subyek : Historic sites - Designs and plans

Kata Kunci : interior design, cultural center, Saudi Arabia, culture, education.

Saat ini file hanya dapat diakses dari perpustakaan.

Status : Lengkap

P Pada era globalisasi, muncul berbagai cara kerja sama antarnegara yang salah satunya dalam bidang kebudayaan dan pendidikan. Indonesia dan Arab Saudi memiliki hubungan yang sangat erat. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, perlu dibangun suatu wadah yang menampung segala fungsi dan kegiatan pertukaran kebudayaan antarbangsa, dan memfasilitasi dalam satu tempat untuk mendapatkan informasi sekaligus sebagai sarana mengekpresikan seni dan budaya Arab Saudi. Perancangan Pusat Kebudayaan Arab Saudi The King Abdulaziz Center yang dikenal juga sebagai “Ithra” tidak hanya bertujuan sebagai wadah informasi dan pertukaran antarbudaya, melainkan juga untuk memperkuat hubungan Indonesia dan Arab Saudi secara diplomatik budaya dan ekonomi. Metode perancangan yang dilakukan adalah metode deskriptif kualitatif diawali dari tahap penelitian melalui studi literatur, observasi, wawancara, analisa, programming, konsep desain, keputusan desain, dan visualisasinya.Konsep yang diterapkan pada Pusat Kebudayaan Arab Saudi adalah “Enrich thought and inspire imagination” yang diambil dari kata “Ithra” dalam bahasa arab yang berarti pengayaan. Dengan adanya Pusat Kebudayaan Arab Saudi ini diharapkan dapat memperkaya dan menampilakan dunia kreativitas dan budaya Arab Saudi dengan menerapkan elemen-elemen interior seperti dinding, lantai, plafon dan menjadi suatu wadah yang representatif untuk negara Arab Saudi dan bisa menyatukan implementasi dari bentuk, ornamen, warna, dan material. Hasil akhir yang diharapkan agar perancangan ini dapat memenuhi secara fungsi dan juga estetis.

I In the era of globalization, various collaborations between countries have emerged, one of which is in the fields of culture and education. Indonesia and Saudi Arabia have a very close relationship. It is necessary to build a forum that has various functions and facilitates cultural exchange activities between nations, providing information and expressing Saudi Arabian art and culture to meet the needs of Indonesian people. The design of the Saudi Arabian Cultural Center The King Abdul Aziz Center, also known as \"Ithra\" is not only intended as a forum for information and intercultural exchange but also aims to strengthen diplomatic, cultural, and economic relations between Indonesia and Saudi Arabia. The author uses a qualitative descriptive design method consisting of literature studies, observations, interviews, analysis, programming, design concepts, design decisions, and visualization.The concept applied to the Saudi Arabian Cultural Center is \"Enrich thought and inspire imagination,\" taken from the word \"Ithra\" in Arabic, which means enrichment. The presence of the Saudi Arabian Cultural Center aims to enrich and display the world of creativity and culture of Saudi Arabia by applying interior elements such as walls, floors, and ceilings and become a representative container for the country of Saudi Arabia and can unite the implementation of shapes, ornaments, colors, and materials. The expected result is that this design can be functional and aesthetic.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?