DETAIL KOLEKSI

Analisis sebaran partikulat dan Nitrogen Dioksida (N02) di udara ambien dari emisi stack di PT Semen Padang menggunakan Gaussian Model


Oleh : Putri Kemala Sari

Info Katalog

Nomor Panggil : TATL.06602

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2006

Pembimbing 1 : Edro Suswantoro

Pembimbing 2 : Ret Nat H. Widyatmoko

Subyek : Air pollution

Kata Kunci : PT. Semen Padang, air pollution, gas emissio, gas concentration, emission distribution scheme

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2006_TA_STL_0820049_Halaman-judul.pdf
2. 2006_TA_STL_0820049_Bab-1.pdf
3. 2006_TA_STL_0820049_Bab-2.pdf
4. 2006_TA_STL_0820049_Bab-3.pdf
5. 2006_TA_STL_0820049_Bab-4.pdf
6. 2006_TA_STL_0820049_Bab-5.pdf
7. 2006_TA_STL_0820049_Daftar-pustaka.pdf
8. 2006_TA_STL_0820049_Lampiran.pdf

S Semen Padang berada di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan Kotamadya Padang dan berjarak +/- 15 Km dari pusat Kota Padang. Produksi 5.240.00 tpn semen/tahun. Keberadaan PT. Semen Padang selain meningkatkan Pendapatan Asli daerah (PAD) juga, merupakan sumber pencemar yang potensial dagi udara disekitarnya khususnya partikulat. Penelitian analisis sebaran partikulat dan NO2 di PT. Semen Padang menggunakan pendekatan perhitungan teoritis menggunakan modeling matematika yaitu model penyebaran Gaussian. Sebaran partikulat dan NO2 menggunakan Gaussian Model dari emisi 3 stac (stackIVB, stac IVC, stac V) kemudian di gambar menjadi kontur sebaran Partikulat dan NO2,. Penggunakan rumus ini didukung juga dengan rumus-rumus lainnya, seperti rumus Holland untuk mengetahui ketinggian semburan di ats cerobong dan rumus slade untuk menghitung kecepatan angin di atas cerobong dan penentuan kelas stabilitas udara. faktor dari kecepatan dan arah angin mempengaruhi hasil perhitungan penyebaran partikulat dan gas NO2. Berdasarkan hasil pengukuran lapangan kadar partikulat di udara ambien sebesar 19,13 - 274,03 ug/Nm(3) dan perhitungan teoritis sebesar 3,16 x 10(-64) -9,28 ug/Nm(3). kadar partikulat tersebut masih dibawah baku mutu udara ambien nasional (PP Nomor 41 tahun 1999 tentang baku Mutu Udara Ambien Nasional) yaitu sebesar 230 ug/Nm(3), sedangkan untuk parameter NO2 berdasarkan hasil pengukuran lapangan sebesar 8,24 - 22,95 ug/Nm/(3) dan perhitungan teoritis sebesar 0,00 - 45,94 ug/Nm(3). Kadar parameter NO2 tersebut masih berada dibawah baku mutu udara ambien nasional (PP nomor 41 Tahun 1999 Tntang Baku Mutu Udara Ambien Nasional) yaitu sebesar 400 ug/Nm3) hasil perhitungan kadar partikulat dan NO2 lebih kecil dari pada kadar hasil pengukuran, karena dihitung menggunakan single stack (cerobong tunggal), sedangkan kenyataannya di lapangan, dispersi emisi gas dan partikulat pabrik semen Padang berasal dari gabungan 3 cerobong yaitu pabril Indarung IVB, IVC, dan V dan berasal dari kegiatan transportasi dalam pabrik, fugitive emmision atau kegiatan lain dari sekitar pabrik. Korelasi dan regresi kadar partikulat teori dan pengukuran pada masing-masing cerobang di dapat korelasi negatif dan R<0.5. hasil ini menunjukkan tidak ada korelasi antara hasil perhitungan dengan pengukuran langsung di lapangan. berarti hasil perhitungan menggunakan Gaussian Model dengan menghitung disperse emisi gas dan partikulat secara single stack tidak dapat dibandingkan dengan pengukuran lapangan yang merupakan gabungan dispersi emisi gas dan partikulat NO2 dari berbagai cerobong (multi stack). Dari pada sebaran teoritis partikulat menggunakan Model dapat diketahui bahwa kadar partikulat maksimum adalah 8,11 - 9,40 ug/NM(3) pada Down Wind I (Barata) dengan radius 1800 m dari sumber, sedangkan pada cerobong IV C kadar partikulat maksimum adalah 8,04 - 9,25 ug/Nm(3) pada down Wind I (Barat) dengan radius 1800m dari sumber, sedangkan pada cerobong V kadar partikulat maksimum adalah 2,02 - 2,91 ug/NM(3) pda down WInd I (Barat) dengan radius 2200 m dari sumber, sedangkan pada cerobong IV C NO2 maksimum adalah 35,36 - 42,27 ug/NM pada Down Wind I (Barat) dengan radius 2200 dari sumber , sedangkan pada cerobong V kadar NO2 maksimum adalah 11,18 - 42,27 ug/Nm pada Down Wind I (Barat) dengan radius 4600 m dari sumber. Dengan demikian berdasarkan perhitungan teoritis dan pengukuran langsung di lapangan, keberadaan pabrik Semen Padang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap pencemaran partikulat dan NO2. berarti selama ini PT> Semen Padang telah mengelola lingkungan dengan baik sesuai dengan komitmen pemerintah yaitu menganut asas pembangunan yang berkelanjutan.

P PT. Semen Padang is located at Indarung district Lubuk Kilangan, Municipality of Padang, and have distance +/- 15 km from the main city of Padang. The factory has production capacity 5.240.000 ton cement/year. PT. Semen Padang existence, besides can increase Domestik Effort, also an air pollution Souece especially particulate. Analyze research of particulate spread and NO2 at PT. Semen Padang use approch of arithmetic theorist and use a mathematic model which is Gaussian Spread Model. The spead of particulate and NO2 used a Gaussian Model from three stack (stack IVB, stack IV C, stack V) and then can be described to be a caunter of particulate and NO2 spread. The use of this formula is supported by the other formula, such as Holland Formula to find out spraying out height above stack and Slade Formula to cound a velocity of wind above stack and to clasiify air stabilty. The factor from velocity and wind direction influences an arithmetic result of particulate and NO2 spread. According to the survey result, particulate content in ambien air is 19.13 - 274,03 ug/Nm(3) and the arithmetic teorist is 3,16 x 10(-64) - 9,28 ug/Nm(3z0., the particulate content is still below National Ambien Air Quality Limit (PP No. 41/1999 about National Ambien Air Quality Limit ) Which is 400 ug/Nm(3). The arithmetic result of particulate and NO2 content is smaller than the measure content, because it is counted by using a single stack, but the truth in the field the dispersion of gas emission and particulate from PT. Semen Padang Factory is coming from 3 stack which is Indarung IVB, IVC, V and they are source from factory transportation, fugitive emission or other activity from around factory. The correlation and regrssion of theory particulate content and the measure in each stack has a result is negative correlation and R<5. This result shows no correlation between arithmetic result with a direc field measure. It means the arithmetic result use a Gaussian Model to count dispersion of gases emission and particulate with single stack and cannot be compared with the field measure which is combiene from dispesion gases emission with particulate and NO2 from multi stack. From the pattern of spraying out particulate theorist which use Gaussian Model can find out that maximum partuculate content is 8,1121 - 9,4047 ug/Nm(3) at Down Winf I (West) with a distance 1800 m from the source, meanwhile a t stack IvC the maximum particulate content is 8,04 - 9,25 ug/Nm(3) at sown Wind I (west) with a distance 1800 m from the sources, but at stack V the maximum particulate content is 2,02 - 2,29 ug/Nm(3) at Down Wind I (West) with a distance 2200 m from the source, but stack IVc NO2 maximum content is 35,37 - 42,27 ug/Nm(3) at Down I (West) with a distance 4600 m from the source. Of The sort, according to arithmetic theorist and direct measure in the field, PT. Semen Padang Factory existence is not affecting negative effect to particulate and NO2 pollution. It means that all this time PT. Semen Padang has managed the environment which is follow the azaz of continuity Development.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?