DETAIL KOLEKSI

Konsentrasi logam berat timbal dalam air sungai muara dan teluk Jakarta


Oleh : Tomi

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2004

Pembimbing 1 : Dwi Indrawati

Pembimbing 2 : Hermawan H.

Subyek : Water - Quality control

Kata Kunci : lead (Pb) pollution, AAS Methods

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2004_TA_STL_08299073_Halaman-Judul.pdf
2. 2004_TA_STL_08299073_Bab-1.pdf
3. 2004_TA_STL_08299073_Bab-2.pdf
4. 2004_TA_STL_08299073_Bab-3.pdf
5. 2004_TA_STL_08299073_Bab-4.pdf
6. 2004_TA_STL_08299073_Bab-5.pdf
7. 2004_TA_STL_08299073_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2004_TA_STL_08299073_Lampiran.pdf

A Air sering tercemar oleh komponen-komponen anorganik, di antaranya berbagai logam berat berbahaya. Salah satu logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan adalah timbal (Pb). Menurut Kasijan Romimohtarto (1991), beberapa bagian perairan Teluk Jakarta sudah lama diduga mengalami pencemaran bahan-bahan anorganik seperti logam berat. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2003 - Maret 2004 dengan tujuan mengukur konsentrasi timbal pada 6 stasiun. Setiap stasiun terdiri 3 Iokasi pengambilan sampel, yaitu sungai, muara, dan Teluk Jakarta, menggunakan metode Spektrofotometri Serapam Atom. Beberapa parameter fisika dan kimia yang diukur adalah arus, suhu, salinitas,pH, dan oksigen terlarut. Berdasarkan basil pengukuran tersebut kadar timbal di keempat sungai, yaitu Sungai Kamal, Angke, Karang, dan Marina meleliihi nilai baku mutu yang ditentukan berdasarkan Keputusan Gurbemur KDKI Jakarta Nomor 582 tahun1995 mengenai baku mutu air Sungai di 01{1 Juana untuk golongan D (Pertaniandan Usaha Perkotaan) dengan kadar maksimum timbal (Pb) yang ditentukanadalah 0,05 mg/L. Kadar timbal pada Sungai Cengkareng masih memenuhi nilaibaku mutu yang ditentukan. Konsentrasi timbal di kelima muara dan teluk pada lima stasiun melebihi nilai baku mutu yang ditetapkan menurut Kententuan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup KEP-02 I l\1ENKLHI 1 I1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan, Baku Mutu Air Laut untuk Kehidupan Biota Laut dengan parameter timbal bemilai :s 0,01 ppm untukmuara dan teluk.Konsentrasi timbal pada Muara di stasiun Marina merupakan konsentrasi timbal tertinggi. Hal ini diduga akibat banyaknya industri-industri yang terdapat di sekitar stasiun Marina menjadi penyebab tingginya kadar timbal pada perairan di stasiun ini. Pada stasiun Kamal dan Angke sumber pencemar timbal diduga berasal dari penggunaan bensin dan penggantian oli pada perahu motor para nelayan yang banyak terdapat di sekitar stasiun tersebut. Bengkel-bengkel yang terletak di sepanjang Jalan Muara Karang adalah sumber pencemar timbal yang potensial pada stasiun Karang. Konsentrasi timbal di muara dan teluk pada stasiun Cengkareng melampaui nilai baku mutu yang ditentukan. Diduga kandungan timbal pada muara dan teluk tersebut berasal dari muara dan teluk pada stasiun Kamal sebab berdasarkan basil pengukuran arus di muara dan teluk, arah arus laut dominan adalah tenggara. Berdasarkan basil penelitian disimpulkan bahwa di kelima stasiun pengamatan pada 15 Iokasi pengambilan sampel kecuali Sungai Cengkareng telah tercemar timbal. Kandungan timbal tersebut diduga berasal dari buangan industri dan berbagai aktivitas yang ada di masing-masing stasiun. Oleh sebab itu harus dilakukan berbagai upaya untuk mengontrol masuknya sumber pencemar timbal yang potensial ke perairan.

W Water often polluted by an organic component, among them such as many dangerous heavy metal. One of the dangerous heavy metal is lead (Pb). According Kasijan Romimohtarto (1991), many section in gulf coastal of Jakarta is predicted that it has been polluted by organic matter such as heavy metal.Purpose of this research is to measure the concentration of timbal is performed in 5 station during October 2003 - Malich 2004 period. Each station consist from location to taking the sample, such as. river, estuary and Gulf of Jakarta by using Atomic Absorption Spectrofotometric method. Some physical and chemistry parameters which is measured are flow, temperature, salinity, pH, and clisolved oxigen.Based on measurement result lead ontent in four rivers, Kamal, Angke, Karang and Marina iver exceed the standard quality value which determined based on Decision of Governor KDKI Jakarta Number 582 Year 1995 about standard quality of Water river in DKI Jakarta to D Class (Agriculture and City Business) by maximum content of lead is 0,05 mg/L, Content of lead in Cengkareng river still meet criteria of standard quality. Concentration of lead in fifth estuary exceed the standard quality value which determined by Provision Minister of Population and Living Environment Number KEP-02 I MENKLH I 1I 1988 about Manual in Determining The Environment Quality Standard, Standard Quality of Sea Water to Sea Biota Living and parameter of lead :s 0,01 ppm in both to estuary and gulf .Generally, concentration of lead to sea is lower than in estuary, it is caused by turbulence of sea waving. Based on mesurement result to Timbal content is obtained that content of Tirnbal in Gulf/Sea is highly than Estuary in Cengkarengand Angke station, lead content at those location is predicted coming from activity in Seribu Island. Based on the research can be concluded that in five stations at 15 location of sample except in Cengkareng River have been polluted by the lead. The Content of lead is obtained from industrial waste and many activities of each statiton. Therefore, it must underatken any actions to control the potential pollutant of lead source to water.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?