A Aktivitas sehari-hari yang padat seringkali berhubungan dengan kualitas, durasi sertaonset tidur pada manusia. Keterkaitan aktivitas fisik dengan kualitas tidur dapatmenyebabkan dampak yang baik dan dampak yang buruk, tergantung dari padatnyaaktivitas sehari-hari yang mempengaruhi kualitas tidur. Aktivitas fisik yang dimaksudbukan berhubungan dengan olahraga atau kegiatan kesehatan lainnya, tetapi aktivitasfisik tersebut dihubungkan dengan status pekerjaan, oleh karena itu perlu dilakukanpenelitian yang tujuannya untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitastidur pada usia 25-65 tahun.METODERancangan penelitian yang digunakan adalah analisis observasional dengan desaincross sectional atau potong silang yang dilakukan pengamatan sewaktu. Metodepengambilan sampel adalah dengan consencutive non random sampling denganjumlah sampel sebanyak 83 responden yang telah memenuhi kriteria. Data yangdikumpulkan dengan cara seluruh responden dibagikan kuisioner untuk dijawab.Kuisioner yang digunakan untuk aktifitas fisik adalah IPAQ (International PhysicalActivity Questionnaire) sedangkan untuk kualitas tidur menggunakan PSQI(Pittsburgh Sleep Quality Index).HASILAnalisis logistik menunjukkan bahwa aktifitas fisik ringan memiliki kecenderungankualitas tidur yang lebih baik (OR 0,75; p= 0,720) daripada aktifitas fisik berat (OR1,0; p= 0,924), sedangkan responden dengan aktifitas fisik sedang (OR 1,01;p=0,979).KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan perbandingan dari tiap-tiap aktifitas fisik dengan kualitastidur menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara aktifitas fisik dengan kualitastidur pada karyawan usia 25-65 tahun.